Jakarta, ILLINI NEWS – Pasar saham Amerika Serikat (AS) mencapai titik tertinggi baru pada awal perdagangan Senin (11/11/2024), didukung momentum positif pasca kemenangan pemilu Donald Trump. Dow Jones Industrial Average naik 0,58% menjadi 44.245,06, sedangkan S&P 500 bertambah 0,35% menjadi 6.016,52. Nasdaq Composite juga menguat, naik 0,39% menjadi 19,361.1, menandai hari pembukaan yang kuat untuk ketiga indeks utama.
Optimisme pasar berpusat pada janji kebijakan Trump yang pro-pertumbuhan, yang diharapkan dapat memberikan dukungan kepada sektor teknologi dan usaha kecil. Tesla adalah salah satu perusahaan yang memperoleh keuntungan terbesar, dengan sahamnya melonjak 6,4% dalam perdagangan pra-pasar, mempertahankan kapitalisasi pasarnya di atas $1 triliun. Sentimen positif tersebut juga meluas ke saham-saham terkait Trump lainnya, seperti Trump Media & Technology dan perusahaan media sosial Rumble.
Selain reli pasar saham, harga Bitcoin juga mengalami peningkatan yang signifikan, melampaui $82,000 hari ini. Lonjakan tersebut menunjukkan optimisme terhadap masa depan aset kripto di bawah pemerintahan Trump, yang dipandang sebagai pendukung besar sektor ini. Analis di Galaxy Digital mencatat bahwa “era keemasan” mata uang kripto akan segera dimulai dengan kebijakan yang lebih pro-kripto di AS.
Meski demikian, investor masih mencermati kondisi pasar yang overbought, terutama melihat tingginya valuasi beberapa saham unggulan. Art Hogan, kepala strategi investasi di B Riley Wealth, mengatakan reli pasca pemilu lebih terlihat seperti “kelegaan” atas kepastian politik. Hogan juga menambahkan bahwa keputusan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pekan lalu memberikan angin segar bagi pasar, namun masih menimbulkan spekulasi mengenai penurunan lebih lanjut di masa depan.
Di sisi lain, pada minggu ini perhatian investor akan tertuju pada data inflasi yang akan dirilis pada hari Rabu, serta data ekonomi penting lainnya yang mungkin dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai keadaan perekonomian AS. Menurut Hogan, data inflasi tersebut akan menjadi kunci terutama dalam menentukan arah kebijakan moneter The Fed pada bulan Desember.
Dengan sentimen positif tersebut, Wall Street terlihat optimistis memasuki akhir tahun. Meski demikian, para analis menyarankan investor untuk tetap berhati-hati mengingat potensi volatilitas yang mungkin timbul ketika valuasi pasar menjadi lebih tinggi.
ILLINI NEWS
(emb/emb) Simak videonya di bawah ini: Video: Pengusaha FMCG Akui Ungkap Dampak ‘Buruk’ Kenaikan PPN Jadi 12% Artikel selanjutnya Wall Street Jatuh: Nasdaq Turun 2%, S&P500 Turun 1%