Jakarta, ILLINI NEWS Indonesia – Hasil keuangan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) diperkirakan tumbuh positif pada akhir tahun setelah mencatat pertumbuhan yang solid dalam sembilan bulan tahun 2024.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi TUGU September 2024 yang belum diaudit, premi bruto perseroan mencapai Rp 6,9 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan sebesar 26%.
Sementara itu, premi bersih perseroan yang dipotong dari premi reasuransi dan cadangan premi meningkat 20% year-on-year menjadi Rp 2,8 triliun. Pendapatan asuransi TUGU, setelah dikurangi komisi, meningkat 17% year-on-year menjadi Rp 2,3 triliun. Mengingat pertumbuhan pendapatan asuransi sebesar dua digit, beban asuransi TUGU hanya meningkat sebesar 9% year-on-year, sehingga hasil underwriting TUGU meningkat sebesar 39% year-on-year menjadi Rp 725 miliar.
Abdul Azis, Analis Kiwoom Sekuritas, memperkirakan kinerja solid TUGU akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Hal ini diperkuat oleh solidnya pertumbuhan bisnis asuransi non-jiwa dan positifnya perkembangan investasi dan anak perusahaan.
“Pada tahun 2024, kinerja TUGU akan lebih didorong oleh bisnis intinya di segmen asuransi. Laba bersih hingga September 2024 mencapai Rp 552 miliar. Jika pendapatan non-inti dari kasus yang dimenangkan dengan Citibank Hong Kong dikecualikan, maka laba inti TUGU justru akan meningkat sekitar 115%. “Di akhir tahun, laba bersih sebesar Rp 700 miliar masih bisa diraih,” kata Azis. Selasa (11 Mei 2024).
Di sisi lain, harga saham TUGU nyaris berhasil mencapai level psikologis Rp 1.300. Namun harga saham anak perusahaan negara PT Pertamina (Persero) cenderung mengalami tekanan.
Menurut Ryan Santoso, Analis BCA Sekuritas, koreksi yang terjadi merupakan fluktuasi yang wajar karena IHSG juga mengalami tekanan. Ia yakin hal ini hanya akan terjadi sementara (sementara) dan karena sentimen pasar secara umum yang bergejolak belakangan ini.
“Fundamental dan prospek bisnis tetap solid dan TUGU membagikan dividen tahunan, yang dapat menjadi peredam guncangan penurunan harga. Valuasinya juga masih berada pada kisaran 0,4-0,5x PBV atau rata-rata PBV selama 5 tahun terakhir. Tapi dengan.” Efisiensi: “Operasi terus membaik, memungkinkan penilaian ulang peringkat,” kata Ryan.
Harga saham TUGU terkoreksi 0,4% pada pekan lalu. Namun pelemahan tersebut masih lebih baik dibandingkan sektor keuangan yang melemah hampir 2% dan IHSG yang melemah 2,5%. Di awal tahun, return saham TUGU mencapai 11%, menjadikan saham TUGU sebagai salah satu yang memperoleh keuntungan terbesar di sektor asuransi non-jiwa. Bahkan tercatat saham TUGU masih terus dibeli hingga minggu ke-44 tahun 2024. bersih oleh asing dengan total pembelian bersih DKK 61,7 miliar. Rp. (ayh/ayh) Simak videonya di bawah ini: Video: Strategi spin-off asuransi bisnis syariah di 2025 Artikel selanjutnya Margin bisnis asuransi TUGU semakin besar, ini buktinya