illini news Aturan Impor Jutaan Ekor Sapi Perah Tunggu Tanda Tangan Prabowo

Jakarta, ILLINI NEWS Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Suleiman mengumumkan adanya rancangan peraturan impor sapi perah. Aturannya berupa keputusan presiden (Perpres) dan tinggal menunggu tanda tangan Presiden Prabowo Subianto agar sah dan mulai berlaku. 

Mengutip dokumen pemaparan Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Selasa (11/5/2024), Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ada 55 perusahaan yang akan mengimpor 1,3 juta ekor sapi perah. Impor ini dilakukan untuk mendongkrak produksi susu dalam negeri untuk program Makan Bergizi Gratis.

Menurut Detikfinance, impor tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2029. Sumbernya berasal dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Meksiko.

“Pemerintah berencana merevisi Peraturan Presiden (Perpres) tentang kebijakan impor sapi perah agar sapi impor bisa langsung didistribusikan ke peternak lokal. demikian komunikasi tertulis Kamis (14/11/2024).

Insya Allah akan diteruskan ke presiden. Kalau persetujuannya diserahkan hari ini, akan kami tandatangani hari ini. Tidak ada prosedur yang rumit. “Kami ingin pasokan susu nasional tercukupi,” imbuhnya.

Perpres ini, kata Amran, mencerminkan komitmen pemerintah dalam mengurangi ketergantungan susu impor.

“Usulan Perpres baru ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor susu dan menciptakan pasar yang lebih stabil bagi peternak dalam negeri,” ujarnya.

“Pemerintah berharap peraturan ini dapat mendorong industri pengolahan susu nasional untuk berkontribusi memperkuat sektor produksi susu Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan peternak lokal,” kata Amran. RI bergantung pada susu impor

Amran menceritakan awal mula ketergantungan Indonesia pada susu impor. Padahal, Indonesia pernah memiliki kebijakan pengembangan produk susu dalam negeri.

Menurut dia, kewajiban penyerapan susu dalam negeri dicabut pada era krisis finansial Asia 1997-1998 akibat intervensi IMF yang mendorong liberalisasi ekonomi dan membuka pintu impor susu lebih banyak.

“Sebelumnya, pada tahun 1997 dan 1998, kewajiban untuk mendapatkan susu lokal dihapuskan atas saran IMF. Sekarang kita hidupkan kembali agar petani lokal bisa mengembangkan dan meningkatkan produksi dalam negeri. “Dengan dihapuskannya kebijakan ini, impor susu ke Indonesia meningkat drastis,” jelasnya. 

Bayangkan, dulu kita hanya mengimpor 40 persen, sekarang 80 persen. Ini dampak dari aturan yang ada. Jumlah ini akan kita turunkan secara bertahap, namun nanti akan berubah, dengan adanya peraturan baru produksi kita pasti akan meningkat seiring berjalannya waktu. dari samping,” kata Amran.

Kini ia kembali mewajibkan konsumsi susu dari peternak lokal. 

“Kami menghimbau agar industri dapat menyerap susu dari peternak Indonesia.” Di sisi lain, kami meminta para peternak untuk menjaga kualitasnya agar industri juga dapat memperoleh susu dengan kualitas terbaik, ”tegasnya.

“Alhamdulillah, kini kita sepakat untuk bekerja sama demi pembangunan Indonesia, khususnya di bidang peternakan sapi perah dan peternakan sapi perah. Kami sangat senang dan ini menjadi titik balik dalam sejarah kebangkitan produksi susu Indonesia,” ujarnya. .

Di sisi lain, Amran menambahkan, program makan gratis bergizi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto akan meningkatkan kebutuhan susu dalam negeri. Ia yakin hal ini akan meningkatkan produksi susu di dalam negeri.

(dce/dce) Simak video berikut: Video: RI ‘kebanjiran’ susu impor, asupan susu peternak dikurangi hingga minimal Artikel berikutnya Pemerintah diimbau berhati-hati membuka impor sapi melalui MBG. Ada apa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *