berita aktual Jelang Keputusan Suku Bunga BI, IHSG Dibuka Cerah Lagi

Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada awal sesi perdagangan Rabu (20/11/2024) jelang rilis keputusan suku bunga terbaru Bank Indonesia (BI) sore ini.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG menguat 0,3% menjadi 7.217,1. Lima menit setelah saya membuka sesi, reli IHSG terhenti, turun 0,13% ke 7.204,96.

Pada awal sesi hari ini, nilai perdagangan indeks mencapai sekitar Rp564 miliar dengan volume 1,4 miliar saham dan 63.061 transaksi.

IHSG kembali menguat hari ini menjelang pengumuman kebijakan moneter BI. Pasar juga mencermati langkah bank sentral Tiongkok (People’s Bank of China/PBoC) yang kembali mempertahankan suku bunga acuan pagi ini.

ILLINI NEWS memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75% yang diperoleh dari 17 lembaga/beberapa lembaga. Sementara itu, BI memperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada 6%.

Putera Satria Sambijantoro, Kepala Riset Ekuitas Bahana Securities, berpendapat BI akan terus menaikkan suku bunga seiring penguatan dolar yang terjadi belakangan ini.

Dia juga mengatakan bahwa bulan Desember adalah periode musiman yang lemah bagi dolar. DXY secara konsisten menurun pada bulan Desember selama 7 tahun terakhir sejak tahun 2017, dengan rata-rata penurunan bulanan sebesar 1,3%.

Sementara itu, sekitar 50% pelaku pasar memperkirakan bank sentral Indonesia akan menurunkan suku bunga untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan Federal Reserve, yang telah memangkas suku bunga pada awal November.

Fikri Permana, kepala ekonom KB Walbury Securities, mengatakan bank sentral mungkin memangkas suku bunga sebesar 25 bps karena bank sentral perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi biaya dana.

Rapat Dewan Gubernur (BG) Bank Indonesia (BI) sendiri akan digelar pada Selasa dan Rabu pekan ini (20-20 November 2024).

Sebagai catatan, BI rate terakhir kali diturunkan sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2024 dan berada di level 6% pada Oktober 2024.

Di Tiongkok, PBoC memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama melalui Lending Rate (LPR). Sementara itu, penyewa LPR dengan jangka waktu satu tahun dan lima tahun tetap stabil masing-masing sebesar 3,1% dan 3,6%.

Sekadar informasi, LPR satu tahun mempengaruhi pinjaman korporasi dan sebagian besar pinjaman perumahan di Tiongkok, sedangkan LPR lima tahun digunakan sebagai acuan suku bunga KPR.

Langkah ini diharapkan. Sebelumnya, Gubernur PBoC Pan Gongsheng mengatakan suku bunga pinjaman utama akan diturunkan sebesar 20-25 basis poin.

Riset ILLINI NEWS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *