Jakarta, ILLINI NEWS Indonesia – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I/2024 dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun dan Obligasi Berkelanjutan II Sukuk Ijarah Tahap I/2024 dengan jumlah pokok Rp500 miliar.
Masing-masing surat utang tersebut akan ditawarkan dalam 3 seri. Jumlah pokok dan kupon yang ditawarkan ada dalam tiga seri tenor, yakni seri A berjangka waktu 3 (tiga) tahun dan estimasi imbal hasil 6,20%-6,90%, seri B berjangka waktu 5 (lima) tahun dan estimasi menghasilkan. sebesar 6,25%-7,20% dan Seri C berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dengan estimasi imbal hasil 6,35%-7,30%.
Jadwal penawaran perdana (Book Building) Efek Obligasi dan Sukuk Ijarah adalah pada tanggal 1 s/d 8 November 2024 dan dapat diperoleh melalui platform investasi Bahana DXtrade. Penawaran umum akan dilakukan pada 13 November 2024 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 20 November 2024.
Dalam prospektus yang disampaikan, KPA akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi sebesar Rp1 triliun untuk refinancing obligasi Seri B tahun 2017. Sisanya akan digunakan untuk refinancing sebagian obligasi Seri A 2019.
Sedangkan dana hasil penerbitan sukuk akan digunakan untuk refinancing Obligasi II Seri A Tahun 2019. Sisanya akan digunakan untuk penyediaan infrastruktur transportasi barang di Sumsel.
Executive Vice President Digital and Retail Business Development Bahana Sekuritas, Eyfrel Likuajang mengatakan obligasi dan Sukuk merupakan salah satu instrumen investasi yang stabil dengan risiko yang terukur, dan kini komunitas ritel memiliki akses untuk membeli instrumen obligasi.
“Di tengah volatilitas pasar dan tren penurunan suku bunga, obligasi dan Sukuk Ijarah produk PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini menjadi salah satu pilihan diversifikasi aset untuk memaksimalkan keuntungan dan menghasilkan pendapatan pasif setiap 3 bulan (triwulanan),” ujarnya. Senin (4 November 2024).
Bachana Sekuritas sendiri ditunjuk sebagai sponsor. Obligasi dan Sukuk Ijarah KAI mendapat peringkat idAAA (Triple A) untuk obligasi tersebut dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) untuk efek Sukuk Ijarah PEFINDO, yang juga diperkuat dengan minimum pembelian yang rendah hanya Rp 5 juta atau kelipatannya. . (ayh/ayh) Tonton video di bawah ini: Video: Market Maker Ramuan investasi saat perang dan penurunan suku bunga Artikel selanjutnya PTPP tawarkan obligasi berkelanjutan Rp 1,5 triliun, ini kuponnya!