Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Saham Gabungan (IHSG) hari ini Kamis (19/12/2024) turun lebih dari 2% dan semakin menjauh dari level 7000.
Berdasarkan ILLINI NEWS 09.25 WIB, IHSG turun 2,06% menjadi 6.961,59. Posisi ini merupakan yang terlemah sejak Agustus lalu.
IHSG melemah setelah bank sentral Amerika Serikat (Central Bank/Fed) kembali memangkas suku bunga acuan.
Pada Kamis pagi waktu Indonesia, The Fed menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,35-4,50%, sejalan dengan ekspektasi pasar. Namun, di balik pemotongan tersebut, bank sentral AS memberi isyarat akan lebih berhati-hati.
The Fed mengindikasikan bahwa mereka hanya dapat melakukan double down pada tahun 2025. Ekspektasi ini tercermin dalam grafik poin terbaru di bulan November ini. Grafik poin adalah grafik ekspektasi suku bunga di masa depan dan pandangan masing-masing anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
Bahkan jika mengacu pada poin perencanaan terbaru, dua pemotongan yang diharapkan pada tahun 2025 hanya setengah dari target komite ketika plot tersebut terakhir diperbarui pada bulan September dengan perkiraan pemotongan sebesar 100bp pada tahun 2025.
“Dengan langkah hari ini, kami telah menurunkan suku bunga sebesar satu poin persentase dari puncaknya, dan sikap kebijakan kami sekarang sangat longgar. Jadi kami mungkin lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap kebijakan suku bunga kami.” Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan.
IHSG pun melemah setelah Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuannya kemarin. Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI rate sebesar 6% mulai November 2024. Keputusan tersebut melebihi ekspektasi penurunan BI rate.
Penyesuaian suku bunga acuan BI terjadi di tengah melemahnya rupee terhadap dolar AS.
Posisi rupiah yang masih melemah terhadap dolar AS menyentuh di atas level Rp 16.200/dolar AS menunjukkan masih kuatnya tekanan jual asing. Hal ini disebabkan oleh efek kehati-hatian The Fed yang menekan indeks dolar AS hingga terbang ke level 108, sehingga imbal hasil Treasury AS meningkat menjadi 4,50%, bersaing dengan standar suku bunga The Fed saat ini.
Rapat Direksi Bank Indonesia (RDG) pada 17-18 Desember 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI rate pada level 6,00%, kata Gubernur Bank BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024).
Sedangkan tingkat bunga pinjaman sebesar 5,25% dan tingkat bunga pinjaman sebesar 6,75%.
ILLINI NEWS Selidiki Indonesia
(tsn/tsn) Simak videonya di bawah ini: Video: Compact Brief IHSG dan Rupiah Artikel selanjutnya IHSG menghijau namun Rupiah anjlok ke Rp 16.200/USD Mengapa?