Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggelar Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu (12/11/2024), dengan agenda pergantian pengurus. Para pemegang saham menunjuk direktur eksekutif baru pada rapat umum ini.
Padahal, pada Juni lalu, pemegang saham baru saja menunjuk Hery Syafril sebagai CEO Bank Muamalat. Sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan, Direktur Utama akan menduduki jabatan tersebut setelah lulus ujian kualifikasi (PKK).
Biasanya, setelah ada keputusan pemegang saham, perseroan mengirimkan direksi terpilih ke OJK untuk lolos tes PKK. Namun enam bulan setelah keputusan tersebut, Hery masih belum lolos tes PKK.
General Manager Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, Bank Muamalat tidak meminta Hery mengikuti tes PKK hingga tersiar kabar. “PKK tidak menyampaikan hasil RUPS sebelumnya kepada pimpinan OJK, sehingga direktur kepatuhan diangkat sebagai pelaksana tugas,” kata ILLINI NEWS, Rabu (12/11/2024).
Lebih lanjut Dayan menjelaskan, sebaiknya seseorang tidak menjalankan bank sebelum lolos tes PKK dari OJK. Oleh karena itu, Direktur Jenderal saat ini, yang diangkat ke OCA pada Juni 2024, hanya bertindak sementara.
“Iya akting saja, akting saja, tidak perlu kita ajukan juga, tinggal diajukan kalau sudah final,” kata Dian.
FYI: Hery ditunjuk menjadi pemegang saham Bank Muamalat menggantikan Indra Falatehan. Heri menjabat CFO Bank Muamalat pada tahun 2015 hingga 2022.
Heri menjabat sebagai Direktur Bank Muamalat sejak diangkat pada RUPSLB 7 September 2015. dan diangkat kembali pada RUPST tanggal 17 Mei 2019. dan pada RUPSLB tanggal 29 November 2022.
Mulai 21 Maret 2016 telah mendapat keputusan efektif dari OJK. Merujuk laman resmi Muamalat, Hery saat ini sedang dalam proses pengajuan uji kelayakan dan kepatuhan ke OJK.
Sementara itu, pada RUPSLB hari ini, ada dua nama yang dicalonkan untuk posisi CEO menggantikan Hery Syafril, yakni mantan Direktur Utama Bank Muamalat (1999-2009), Riawan Amin dan mantan Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ILLINI NEWS, Riawan dicalonkan oleh manajemen lama Bank Muamalat. Namun tampaknya calon kuat pengganti Hery adalah Teguh yang tercatat sebagai aktivis aktif gerakan 212.
Di dalamnya juga terdapat nama Direktur Utama BPD NTB Syariah Kukuh Rahardjo yang akan menggantikan Riksa Prakoso sebagai Direktur Bank Muamalat. Seperti Hery, Riksa juga gagal dalam tes PKK OJK.
“Tolong doakan,” kata Cuckoo.
Namun pemilihan nama selanjutnya tentu menjadi kewenangan final pemegang saham pengendali Bank Muamalat, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Tunggu rilis resmi hasil RUPSLB hari ini, kata Kepala BPKH Fadlul Imansyah kepada ILLINI NEWS, Rabu (12/11/2024).
Komisaris Bank Muamalat sekaligus pemegang saham minoritas Andre Mirza Hartavan hanya mengatakan pengurus baru akan diputuskan dalam RUPSLB pagi ini.
Andre sebelumnya mengatakan, perubahan kepengurusan yang dilakukan pada RUPSLB besok bertujuan untuk meningkatkan kinerja perseroan dalam melaksanakan rencana aksi pemulihan yang diamanatkan regulator sektor perbankan.
“Serta eksekusi strategi BMI untuk memfokuskan kembali bisnisnya ke segmen ritel konsumen,” kata Andre.
Sedangkan per September 2024. Laba Bank Muamalat turun 83,69% year-on-year (y/y) menjadi Rp8,5 miliar. Laba perbankan menurun seiring dengan laba setelah bagi hasil yang turun 24,66% year-on-year menjadi Rp 149,49 miliar. Setelah itu, laba bank juga terbebani oleh pendapatan komisi yang turun 26,54% year-on-year menjadi Rp 504,75 miliar.
Akibatnya, indikator profitabilitas perbankan memburuk. Return on Asset (ROA) bank turun dari 0,16% menjadi 0,03%. Setelah itu, tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) turun dari 1,46% menjadi 0,25%. (mkh/mkh) Simak video di bawah ini: Video: Dampak Turunnya Daya Beli, Turunnya Penyaluran Kredit Multifinance Artikel Berikutnya BTN (BBTN) Batalkan Akuisisi Muamalat, OJK Sebut Belum Ada Penggantinya