JAKARTA, ILLINI NEWS – Nilai tukar rupiah berhasil menguat hingga Rp15.540 terhadap dolar AS pada Rabu (16/10), mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kebijakan suku bunga mega bank Indonesia, kata Ralph Birger Peotirei. Penurunan BI rate sangat dinanti pasar keuangan di tengah berbagai tekanan global. Selain itu, pembentukan dan komposisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran juga menjadi katalis positif bagi laju apresiasi suku bunga. Sementara itu, Ekonom Senior Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra melihat langkah BI yang mempertahankan suku bunga acuan di angka 6% sebagai ikhtisar tekanan global dan ketidakpastian bank sentral. Potensi penurunan suku bunga lebih lanjut yang dilakukan The Fed menjadi sentimen positif bagi pasar dan mendukung harapan BI akan kembali menurunkan BI rate. Namun, perkembangan peran inflasi global akan mempengaruhi arah kebijakan moneter. Apa itu kebijakan moneter The Fed dan BI? Apa dampaknya terhadap rupiah dan pasar keuangan Indonesia? Selengkapnya lihat dialog Anneke Wijaya dengan Treasury and Financial Institution PT Bank Mega Tbk (MEGA) Head Ralf Birger Peotirei dan Ekonom Senior Standard Chartered Indonesia Aldian Taloputra di Power Lunch, ILLINI NEWS (Rabu 16/10/2024).
Related Posts
berita aktual Perang Timur Tengah Mereda, Harga Minyak Dunia Anjlok
Jakarta, ILLINI NEWS – Harga minyak mentah global turun karena lemahnya permintaan Tiongkok dan prospek Timur Tengah yang beragam. Pada…
illini news Hati-Hati Main Sosmed, Bisa Jadi Alasan bank Tolak Kasih Kredit
JAKARTA, ILLINI NEWS – Nantinya, indikator penilaian kredit seseorang tidak hanya bergantung pada tingkat kelayakan kredit Sistem Layanan Informasi Keuangan…
illini berita Saham Grup Lippo Tiba-Tiba Kompak Terbang, Ada Apa?
JAKARTA, ILLINI NEWS – Emiten Lippo Group terlihat terbang pada perdagangan sesi II Jumat (18/10/2024) di tengah kabar baik dari…