Jakarta, ILLINI NEWS – tidak membayar (Galbay) dan tidak membayar LED Online (Pindar), diduga dapat membawa risiko berbahaya bagi pelanggan yang diarahkan.
Sebagian besar orang yang dengan sengaja memenuhi Pindar Galbay dari -finansial tahan, tata kelola keuangan yang buruk, kurangnya pemahaman persyaratan pinjaman untuk ketidakmungkinan mengelola utang dan pikiran internet.
Seiring dengan peningkatan penggunaan kolam, Galba menjadi istilah yang semakin populer di media sosial, seperti YouTube atau Telegram. Bahkan, beberapa konten pencipta membutuhkan Galbay di Leans Online (pinjaman).
Presiden TIK, Presiden Indriyatno Banyumuri, mengatakan ia dapat memiliki konsekuensi bagi pelanggan sebagai gangguan psikologis yang lebih besar dengan akumulasi utang, ancaman hukum.
Indriyatno juga mencatat bahwa konten Galba benar -benar memiliki viral yang lebih cepat karena negatif. Dengan demikian, pendidikan keuangan untuk konsumen konsumen fintech diperlukan.
“Mengapa promosi non -pay (galbay)? Anda juga harus mengirimkan konten untuk menolak konten. Dan jika Anda tidak benar -benar membayar, itu dirancang demikian, itu adalah risiko hukum,” kata Jumat dari saluran Fintechrse 360Kred, dikutip pada hari Jumat (24/1).
Selain risiko hukum, Galbay juga berdampak pada skor kredit SLIL OJK untuk penggunanya. Ini dapat menyebabkan kesulitan saat mengajukan pinjaman, seperti membeli mobil atau pinjaman perumahan.
“Jadi jangan berpikir begitu sedikit sehingga mereka hanya meninggalkan tanggung jawab, hindari tarif pinjaman (plink) dan kemudian hidup dengan tenang.” kata penduduk asli.
Saat ini, ada 97 perusahaan hukum internet (Pindar) yang dilisensikan di OJK. Pada bulan November 2024, OJK mengamati dana pinjaman internet yang sangat baik, mencapai 75,60 miliar. RP. Prestasi ini meningkat sebesar 27,32% per tahun (fleksibel).
Sementara itu, tingkat risiko pinjaman buruk dalam kombinasi (TWP90) naik menjadi 2,52% pada November 2025. Sebelumnya, TWP90 adalah 2,37% pada Oktober 2024.
Hal yang sama juga dikirim ke Direktur Waggono IDScore Wagggono, yang mengatakan bahwa setiap orang harus memelihara dan memeriksa layanan kredit atau hasil kredit untuk menghindari kesulitan dalam mendapatkan dana.
“Pengurangan pinjaman. Kita harus melindungi karena dampaknya sangat luas. Kemudian tidak bisa berhasil, sulit untuk menemukan pekerjaan, juga sulit untuk menemukan mitra jika harganya buruk,” kata jurnalis AFPI dan di Bandung, pada hari Rabu (22/01). .