berita aktual Harga Emas Antam Cetak Rekor Lagi!

JAKARTA, ILLINI NEWS – Pada Senin (16/9/2024), harga emas logam mulia produksi PT Many Tambang Tbk di Butik Emas LM Graha Deepta Pulo Gadung tercatat Rp 1.444.000 dengan kenaikan Rp 1.000 per gram. Ini adalah harga tertinggi.

Selain itu, harga buyback (harga yang digunakan saat menjual kembali emas) adalah Rp 1.290.000 per gram, naik Rp 4.000.

Harga emas global terlihat menguat dalam sepekan terakhir, mencetak rekor baru sebanyak dua kali, didukung oleh prospek penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kian cerah pasca rilis data ketenagakerjaan dan stabilisasi inflasi. Masih dalam tren menurun.

Berdasarkan data Refintiv pada perdagangan Senin (16/09/2024), harga emas spot global tercatat sebesar US$2.582,58 per troy ounce, naik 0,24% dari harga sebelumnya. Posisi ini merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah.

Pergerakan kuat emas untuk mencetak rekor baru didorong oleh prospek bank sentral AS (Federal Reserve/Fed) memangkas suku bunga, yang semakin terasa setelah rilis data tenaga kerja yang tetap stabil seiring dengan inflasi. Orientasi miring.

Menurut data tenaga kerja, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal tunjangan pengangguran mingguan naik 2.000 menjadi 230.000 penyesuaian musiman untuk pekan yang berakhir 7 September 2024.

Sementara itu, dari data inflasi, indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,2% di bulan Agustus, dibandingkan perkiraan kenaikan 0,1%. Angka utama, tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 0,2%.

Namun, data inflasi konsumen atau indeks harga konsumen (CPI) AS bulan Agustus yang dirilis Rabu lalu menunjukkan hasil yang baik. Angka tersebut naik 2,5 persen tahun ke tahun, mengalahkan ekspektasi pertumbuhan sebesar 2,6 persen dari 2,9 persen pada bulan sebelumnya.

Tingkat inflasi utama setidaknya mengurangi kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pada minggu lalu dan ekspektasi pasar terhadap perlambatan ekonomi.

Peter Tuze, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, mengatakan data minggu ini cukup menarik bagi The Fed untuk mengambil sikap yang lebih konservatif, menurut Reuters.

“Data minggu ini menegaskan bahwa kita tidak mungkin mengalami hard landing dan soft landing.” Inflasi telah mereda baik bagi konsumen maupun produsen,” kata Peter.

Survei ILLINI NEWS

(Ras/Etnis) Tonton video di bawah ini: Video: Simak! Tips Untung Saham Usai Peluncuran Prabowo-Gibran Artikel Berikutnya Akhir Harga Emas Kembali Bersinar, Haruskah Ditahan atau Dijual?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *