Jakarta, ILLINI NEWS – Harga Emas Diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Emas Antam ini diperkirakan akan menguat secara bertahap pada perdagangan Senin 23/9/2024).
Berdasarkan data dari situs resmi PT Antam, metalmulia.com, di LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas 1 gram hari ini Rp 1.455.000/buah, sama seperti sehari sebelumnya.
Sementara harga pembelian emas Antam juga stabil di Rp 1.295.000 per gram.
Berikut harga emas Antam hari ini:
Harga emas Antam tetap stabil setelah mencetak rekor baru di Rp 1.455.000/batang. Selain itu, pergerakan emas Antam juga cenderung mengikuti pergerakan harga emas global meski pagi ini melemah.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan hari ini pukul 08:38 WIB, harga emas dunia mengalami penurunan tipis sebesar 0,08% menjadi $2.619.875 per ounce.
Sedangkan pada perdagangan pekan lalu, harga emas dunia berakhir pada 2.621,95 dolar AS atau naik 1,37%. Pada posisi ini merupakan rekor emas (ATH) tertinggi di dunia.
Nampaknya pagi ini waktu Indonesia, pasar sedang beristirahat sesaat setelah harga emas ATH pada Jumat lalu. Emas mencapai level psikologis tertinggi baru di $2.600.
Harga emas menguat pekan lalu setelah Federal Reserve AS mulai mengakhiri penurunan suku bunga yang lebih tinggi dari perkiraan.
Kamis pagi di Indonesia, kabar baik datang dari The Fed, bahwa bank sentral Negeri Paman Sam memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya dari 50 bp menjadi 4,75-5,0%.
Penurunan sebesar 50 bp ini lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya sebesar 25 bp. Ini merupakan penurunan pertama sejak Maret 2020, atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar 525 bp sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian mempertahankan suku bunga pada 5,25-5,50% mulai September 2023 hingga Agustus 2024 atau setelahnya.
Anggota FOMC memperkirakan suku bunga The Fed di 4,4% pada akhir tahun, yaitu 4,25%-4,5%. The Fed akan mengadakan pertemuan FOMC lainnya pada 7 November dan 18 Desember 2024.
Sementara itu, pada tahun 2025, bank sentral memperkirakan suku bunga akan sebesar 3,4%. Angka tersebut mewakili pemotongan sebesar 100 bps atau 1%. Pada tahun 2026, suku bunga diperkirakan turun menjadi 2,9% atau turun sebesar 50bps.
Pemangkasan sebesar 50 poin jarang terjadi dalam sejarah The Fed.
Selama tahun 1994-2024 atau 30 tahun terakhir, bank sentral memangkas suku bunga hanya sebesar 50 bps atau lebih pada saat keadaan darurat atau krisis, yakni pada tahun 2001, ketika terjadi gelembung internet atau gelembung dot-com.
Pengurangan sebesar 50 bps atau lebih dilakukan ketika perekonomian AS terpukul oleh krisis hipotek yang lebih rendah pada tahun 2007-2008. Penurunan sebesar 150 bps dilakukan pada bulan Maret 2020, ketika seluruh dunia terkena dampak pandemi Covid-19.
INVESTIGASI ILLINI NEWS (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Simak! Keterampilan bertahan hidup di tengah perekonomian yang sulit Artikel selanjutnya Santai Harga Emas Antam Stabil Saat Ini