Jakarta, ILLINI NEWS – PT Remala Abadi Tbk. (DATA) mengumumkan pendapatan sebesar Rp 249 miliar pada kuartal III 2024. Jumlah tersebut meningkat 13,18% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang hanya Rp 220 miliar. EBITDA perseroan juga meningkat dari Rp 57,6 miliar menjadi 109,6 miliar YoY dan EBITDA Margin meningkat dari 26,21% menjadi 44,01%.
Di saat yang sama, laba bersih perseroan juga meningkat signifikan, yakni meningkat menjadi Rp51,9 miliar atau 104,14% dari sebelumnya Rp25,4 miliar. General Manager PT Remala Abadi Tbk Richard Kartawijaya mengatakan pengembangan jaringan memberikan dampak positif dari sisi manajemen layanan serta peningkatan pendapatan melalui perluasan backbone dan fiber to the home (FTTH). dari Remala.
“Kami memperkirakan hasil keuangan perusahaan akan terus membaik hingga akhir tahun 2024. Perjanjian dengan pemerintah, mitra, dan perusahaan besar mulai menunjukkan tren yang lebih baik. Richard pada Rabu (12/11/2024) mengatakan kinerja perseroan sejauh ini sudah baik pada tahun 2024 dan “kondisi ini akan terus meningkatkan kinerja perseroan ke depan.”
Hingga akhir kuartal III 2024, perseroan akan memiliki jaringan fiber lebih dari 10.500 kilometer. Dengan dukungan tulang punggung, Remala meningkatkan pertumbuhan rumah sebesar 31%. Selain itu, perusahaan telah meningkatkan tingkat penetrasi menjadi 11%. Dengan jaringan yang andal dan layanan purna jual yang prima, Remala juga mampu menjaga churn rate di bawah 1,5%.
Pada tahun 2025, Remala akan terus mengembangkan layanannya dengan menggunakan jaringan inti untuk meningkatkan jumlah FTTH di banyak provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Penyebaran jaringan ke provinsi-provinsi tersebut diharapkan dapat membantu perusahaan memperkuat posisinya dalam pangsa pasar Internet Service Provider (FTTH) Indonesia. Oleh karena itu, seiring dengan penerapan strategi tersebut, perseroan akan memperkuat pangsa pasar yang telah digeluti selama ini.
Saat ini, pemegang saham perseroan memiliki 44% saham. Sedangkan segmen korporasi menyumbang 23% dan segmen residensial (FTTH) menyumbang 23%. Perusahaan juga bekerja di sektor pemerintahan. Kontribusi ini mencapai 10%. Target pertumbuhan pendapatan Remala pada tahun 2025 adalah sebesar 15% dari total, berdasarkan pertumbuhan 100% pada segmen ritel pada tahun 2024.
Pada tahun 2025, Remala juga berencana membangun jaringan baru lebih dari 250.000 rumah yang terhubung. Jangan gunakan jaringan serat optik. Remala terus berinovasi dan memberikan layanan online kepada seluruh pelanggan. Salah satu inovasi yang rencananya akan diterapkan perseroan adalah menjajaki kerja sama dengan Starlink, khususnya di wilayah dengan kondisi geografis sulit yang belum terekspos jaringan serat optik.
“Karena kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pegunungan dan lautan, tidak semua wilayah memiliki jaringan fiber optik. Sebuah potensi yang bisa dimanfaatkan dan selanjutnya meningkatkan pendapatan perusahaan,” kata Richard.
Dengan strategi bisnis dan inovasi seperti ini, laba bersih perseroan diharapkan mencapai 21,54% pada tahun 2025. Selain itu, pertumbuhan EBITDA diperkirakan mencapai 45,09%. (ayh/ayh) Simak videonya di bawah ini: Video: Anak Kecil Main Saham Prabow Seperti Judi, Benar? Berita berikutnya Laba distributor Telko DATA naik 38,3% pada kuartal I-2024, seiring