illini news Mal Ternama di Jakbar Sunyi Senyap, Pedagang Satu per Satu Menghilang

JAKARTA, ILLINI NEWS – Roxy Square, yang dulunya merupakan mall elektronik dan aksesoris di Jakarta, dipadati ribuan orang. Mal yang sepi pengunjung ini perlahan berubah menjadi kantor dan gudang bagi para pedagang yang mencari nafkah dari perdagangan online.

Suasana riuh dan hiruk pikuk transaksi yang dulu menjadi ciri khas Roxy Square kini tinggal kenangan belaka. Beberapa kios di lantai dasar tetap buka, namun sebagian besar digunakan sebagai gudang atau sebagai kantor kecil.

“Kalau jualan langsung ke pelanggan, terima kasih. Tapi kalau jualan online, tidak. Lebih aman lagi.” )

Ace, seorang pedagang lainnya, mengatakan mal tersebut sudah sepi sejak 2018, jauh sebelum pandemi Covid-19 merebak. Namun ketika pandemi ini memperburuk situasi, banyak toko yang tutup secara permanen. .

“Karena depan sini ada flyover, jadi kurang strategis tempatnya. Mobil harus jalan jauh untuk sampai ke sini, jadi sepi. Tapi kalau Covid, tambah parah,” kata S.

Hal tersebut diungkapkan Nci, seorang pemilik warung makan yang sudah berjualan di Roxy Square selama lebih dari 10 tahun. “Dulu tempatnya ramai sekali, tapi sejak Covid-19 semua sudah beres. Sekarang (pelanggan saya) kebanyakan pekerja kantoran yang membeli, dan ada pembeli (yang datang) dari luar negeri,” ujarnya.

Meski pengunjungnya sedikit, namun pedagang yang ada di sana juga sedikit karena biaya sewa kios yang relatif murah. Biaya sewa kios seluas 6,30 meter persegi hanya Rp 2,5 juta per tahun, dengan service charge Rp 421.000 per bulan, jelas Leah.

“Kalau internet masih oke. Selain lebih murah, tidak berdebu seperti jualan pinggir jalan. Terkadang ada pemilik yang menawarkan sewa gratis dan hanya membayar service charge,” kata Leah.

Namun fasilitas mal tersebut belum beroperasi penuh. Eskalator seringkali dimatikan dan hanya dihidupkan ketika pekerja kantoran turun untuk makan siang. Meski mal resmi buka hingga pukul 21.00 WIB, AC dimatikan pada siang hari.

Kini, lantai atas Roxy Square telah dialihfungsikan menjadi perkantoran seperti kantor Cinermas Group di lantai 1 hingga 5. Sedangkan aktivitas penjualan di mall ini sebagian besar terkonsentrasi pada platform LG, G dan UG. Kios. Masih terbuka.

Namun, sebagian besar pedagang mengandalkan penjualan online untuk bertahan hidup. Suara-suara pedagang yang berteriak dan memajang dagangannya kini tergantikan oleh aktivitas mengemas barang dan memesan pesanan secara online.

Seperti diketahui, Roxy Square dulunya menjadi tujuan utama para pencari barang elektronik, aksesoris, dan pakaian. Kini, suasana mal bagaikan kuburan, jauh dari aktivitas jual beli yang layak.

“Kalau mau cari pelanggan tetap, sudah tidak bisa lagi. Tapi kalau untuk gudang atau kantor masih bisa bertahan,” kata Leah sambil membereskan barang-barangnya.

Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan, kejayaan Roxy Square seakan tinggal masa lalu. Para pedagang yang berhasil bertahan di mal-mal yang pernah menjadi ikon komersial Jakarta harus beradaptasi atau keluar secara perlahan.

Hingga berita ini diturunkan, ILLINI NEWS telah mencoba menghubungi manajemen, namun enggan memberikan informasi.

Sekadar informasi, artikel ini ditulis berdasarkan hasil observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan narasumber yang ada. Hingga berita ini diturunkan, ILLINI NEWS telah berupaya menghubungi dan menemui manajemen Roxy Square untuk meminta konfirmasi dan tanggapan mengenai status mal tersebut, namun pihak manajemen belum memberikan tanggapan.

Upaya kontak dilakukan melalui kunjungan langsung ke kantor administrasi dan panggilan telepon untuk memperjelas perlunya wawancara, namun tidak berhasil. Artikel ini berkomitmen pada kebijakan pelaporan yang seimbang dan terbuka dengan menyertakan tanggapan manajemen ketika diserahkan di kemudian hari. (wur) Simak videonya di bawah ini: Video: PBNU Mining Zone – Masuk Blacklist Tencent America Artikel Berikutnya Mal tersohor di Jakarta yang tadinya surga belanja online kini sepi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *