Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Indonesia Prabowo Subianto akan terus gas dalam gas atau dalam hal ini gasifikasi batubara menjadi dimethylether (DME). Proyek ini diyakini dapat menggantikan penggunaan gas minyak cair (SNG).
Seperti yang diketahui, DME -down coal diciptakan pada era presiden ke -7 di Joko Widodo Indonesia (Jokowi). Proyek ini bangga, karena diyakini bahwa ia dapat menekan impor minyak cair.
Sebelumnya ada investor minyak -kimia dari Amerika Serikat (AS), yaitu Produk Udara dan Bahan Kimia Inc., yang akan mengembangkan DME ini di Muara Enima, di Sumatra selatan (Sumatra Selatan), bersama dengan modal lainnya, yaitu PT Bukit ASAM TBK (PTBA). Hanya saja investor telah mengumumkan bahwa ia meninggalkan proyek karena dianggap ekonomis.
Akhir -akhir ini, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, ada desas -desus bahwa ia akan terus membangun proyek DME. Direncanakan bahwa pemerintah akan menetapkan proyek ini dengan sumber dana dari negara tersebut.
Ditemukan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahlia, setelah pertemuan terbatas (roda) dengan Presiden Prabowo Subianto, terkait dengan bawahan, dikutip Rabu (3 Januari 2012)
“Kami juga akan membuat DME standar alih -alih batubara, kalori rendah sebagai pengganti gas minyak cair. Kami akan melakukannya untuk memasarkan produk di tingkat lokal sebagai pengganti impor,” kata Bahlil.
Dalam hal ini, Bahlill juga menjelaskan bahwa terkait dengan proyek DME sebenarnya adalah Rencana Pembangunan Amerika Serikat (AS) dan investor Cina. Tetapi untuk beberapa alasan rencana itu tidak dieksekusi.
“Saya ingin menjelaskan bahwa DME melakukan dan bahkan memiliki revolusioner di tahun -tahun sebelumnya, tetapi pada saat itu investor mengundurkan diri dari produk udara. Tetapi kemudian ada investor dari Cina, tetapi itu tidak dapat dilaksanakan,” kata Bahlill.
IDR Investasi 180 triliun
Tri Winarno, Direktur Kementerian Energi dan Kementerian Kementerian dan Kementerian Kementerian (Dirjen Minerba), mengatakan 21 proyek yang dipercepat yang akan dipercepat menjadi proyek kencan batubara.
Sementara itu, diperkirakan bahwa nilai investasi dari proyek ini akan berjumlah $ 11 miliar atau sekitar RP.
Dari 21 proyek bawahan, ada 4 proyek DME bawahan, 1 proyek berbasis besi, 1 proyek aluminium oksida -subordinasi, 1 proyek bawahan aluminium, 2 proyek berbasis tembaga dan 2 proyek Niclo bawahan.
“Sebagian besar DME utama, DME 4th DME 4 adalah sekitar $ 11 miliar,” kata Tri, yang bertemu di Gedung Sumber Daya Energi dan Mineral, dikutip pada hari Rabu (3 Januari 2012).
TRI memastikan bahwa proyek DME akan didanai oleh Badan Manajemen Investasi Anagata Nusantara (BPI dan Antara). Sementara itu, pelaksana proyek masih dalam fase diskusi dan memiliki potensi untuk melibatkan perusahaan negara (BUMM).
“Kemudian, artis bisa menjadi ledakan atau sesuatu yang lain sampai tingkat pengantar masih dibahas,” katanya. (PGR/PG) Tonton video di bawah ini: Video: Pengaduan Operasi Resistensi Pasokan Gas HGBT, masalah apa? Artikel berikutnya penggantian LPG sedang dipersiapkan dari Aceh ke Jawa, kata Bahlil