Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Rusia Vladimir Putin memperbarui peringatannya kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Dia mengatakan Moskow sedang mengembangkan cara untuk merespons jika negara-negara Barat menyetujui serangan Ukraina di wilayah Rusia menggunakan senjata jarak jauh yang disediakan oleh negara-negara anggota.
Hal tersebut diungkapkan pemimpin Kremlin dalam wawancara dengan jurnalis media pemerintah Rusia Pavel Zarubin pada Minggu, Senin (28/10/2024), mengutip sejumlah media barat seperti AFP, Reuters, dan Newsweek.
Putin sebelumnya melontarkan ancaman yang sama pada awal September setelah AS dan Inggris mempertimbangkan untuk mengizinkan Kiev menggunakan senjata jarak jauh terhadap sasaran Rusia, dan memperingatkan bahwa hal itu akan menyebabkan NATO “berperang” dengan Moskow.
“Mereka tidak memberi tahu saya apa pun tentang hal itu, tapi saya harap mereka mendengarnya,” kata Putin.
“Karena tentu saja kami harus mengambil beberapa keputusan sendiri,” tambahnya.
Selain itu, Putin menegaskan pasukan Ukraina tidak bisa menggunakan NATO sendirian. Faktanya, orang yang bisa melakukan hal ini adalah para ahli di negara-negara NATO.
“Pasukan Ukraina tidak bisa menggunakan senjata ini sendirian,” tegasnya.
“Hanya para ahli dari negara-negara NATO yang dapat melakukan hal ini, karena mereka membutuhkan intelijen luar angkasa, yang tentu saja tidak dimiliki oleh Ukraina,” kata Putin.
Perlu diketahui bahwa Rusia telah berperang dengan Ukraina sejak tahun 2022. Keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO menjadi salah satu alasannya.
Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah meminta sekutu Baratnya selama berbulan-bulan untuk mengizinkan mereka menggunakan rudal jarak jauh terhadap sasaran yang jauh di dalam wilayah Rusia. Ia berpendapat tindakan ini akan “memotivasi” Moskow untuk mencari perdamaian.
Para pejabat Barat bulan lalu memberi isyarat bahwa keputusan mengenai masalah ini sudah dekat. Namun, Perdana Menteri (Perdana Menteri) Inggris Keir Starmer dan Presiden AS Joe Biden menundanya setelah adanya ancaman serius dari Moskow.
Amerika Serikat telah membekali Ukraina dengan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS), yang memiliki jangkauan sekitar 190 mil. Sementara itu, Inggris, termasuk Perancis, mengirimkan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara bernama Anglo-French Storm Shadow (SCALP) dengan jangkauan sekitar 155 mil.
Namun, negara NATO lainnya, Jerman, menolak memasok rudal Taurus ke Ukraina. Secara umum, saat diluncurkan terlihat seperti rudal badai rudal Inggris.
Sementara itu, mulai akhir tahun 2022, ekonom terkemuka Nouriel Roubini mengungkapkan bahwa dunia kini menghadapi ancaman Perang Dunia ketiga (Second World War). Selain konflik antara Tiongkok dan Taiwan, ketegangan antara Iran dan Israel, serta eskalasi perang Rusia-Ukraina yang juga melibatkan kekuatan seperti AS, menjadi salah satu penyebabnya.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Rusia menandatangani dekrit tentang penggunaan senjata nuklir, mungkin menyerang AS Artikel berikutnya Biden mengklarifikasi nasib Ukraina di NATO