Jakarta, ILLINI NEWS. Produksi minyak dan gas bumi siap jual atau produksi migas di Indonesia terus mengalami penurunan selama 10 tahun terakhir, padahal SKK Migas memperkirakan produksi minyak pada akhir tahun 2024 sebesar 595.000 barel per hari (b/d). dari target 1 juta barel pada tahun 2033. Pakar migas Hadi Ismoyo menilai penurunan produksi migas Indonesia selama 10 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Jokowi bertepatan dengan penurunan eksplorasi. Hal ini tidak lepas dari buruknya iklim investasi migas di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, Hadi menekankan pentingnya Presiden terpilih Prabowo mewujudkan visi dan misi Presiden untuk memproduksi 1 juta barel minyak dan gas. dan gaslifting dapat dipercepat.
Hadi mengatakan upaya peningkatan produksi migas Indonesia dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu peningkatan eksplorasi dan peningkatan produksi minyak melalui enhancement oil recovery (EOR). Apa permasalahan produksi minyak dan gas di Indonesia? Solusi apa yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? Selengkapnya simak dialog Dina Herning dengan Direktur Eksekutif Reform Institute Kamaidi Notonegora dan pakar migas Hadi Ismoyo di Squawk Box, ILLINI NEWS (Selasa 15/10/2024)