Jakarta, ILLINI NEWS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan, pengelolaan sumber daya alam di Indonesia sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa sumber daya alam baik di darat, laut, maupun di darat. apabila dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pengusaha.
“Ini pasal 33. Segala aset baik di darat, laut, dan udara dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Tidak dikuasai pengusaha,” kata Bahlil dalam Minerba Expo di Jakarta, Senin. (25/11/2024).
Awalnya, Bahlil mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan nikel yang cukup besar. Faktanya, nikel RI diproyeksikan menyumbang 42% dari cadangan nikel global saat ini.
Ia mengungkapkan berdasarkan data Badan Geologi Amerika Serikat, cadangan nikel Indonesia pada 2022-2023 tercatat sebesar 25% dari total cadangan dunia. Namun data terakhir pada Maret-April 2024 menunjukkan terjadi peningkatan yang signifikan, cadangan nikel Indonesia mencapai 42% dari total cadangan global.
“Pada tahun 2022-2023, data Badan Geologi Amerika Serikat menyebutkan total cadangan nikel global di Indonesia sebesar 25 persen, namun pada tahun 2024 pada bulan Maret-April kalau tidak salah Badan Geologi Amerika Serikat dijadikan acuan. Dia mengulas, seluruh cadangan nikel dunia di Indonesia sebesar 42 persen. katanya.
Oleh karena itu, dinilai dengan cadangan nikel yang cukup besar, maka kontribusi sektor mineral dan batubara (minerba) terhadap pendapatan negara tentu akan sangat penting.
Pada tahun 2014 misalnya, PNBP sektor minerba hanya berkisar Rp 29 triliun. Namun angka tersebut kini melonjak hingga lebih dari Rp 170 triliun atau setara 10-11% total pendapatan negara.
“PNBP yang diakumulasi ESDM pada penerimaan negara lebih dari Rp 300 triliun, termasuk sektor hulu migas,” ujarnya.
(pgr/pgr) Simak video berikut ini: Video: PPN 12% Dibatalkan Bikin APBN Rugi Rp 75 Miliar, Mana yang Lebih Baik? Artikel berikutnya Tinggal beberapa bulan lagi menjabat Menteri ESDM, Bahlil ingin menyelesaikan masalah ini