illini news Arus Peti Kemas Tumbuh 5%, ALFI Maluku Dorong Kontenerisasi Komoditas

JAKARTA, ILLINI NEWS – PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melaporkan 78.478 TEU di TPK Ambon pada Januari-September 2024, atau meningkat 5 persen dibandingkan periode yang sama sebesar 74.919 TEU.

Pertumbuhan lalu lintas peti kemas sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Maluku sebesar 3,12 persen pada triwulan II tahun 2024.

Ketua TPK Terminal Ambon Andyandy Sofian mengatakan, arus peti kemas mengalami peningkatan, termasuk 2 panggilan (kedatangan kapal) per bulan oleh salah satu perusahaan pelayaran. Pengiriman ini menjadikan TPK Ambon sebagai titik transfer kontainer kosong untuk wilayah Tual, Fakfak, Kaimana, Sorong, dan Jayapura.

“Barang yang masuk ke TPK Amban sebagian besar merupakan barang kebutuhan pokok dan banyak bahan bangunan seperti semen dan aspal,” ujarnya.

Barang yang masuk ke TPK Ambon sebagian besar dikirim dari Surabaya dan Jakarta. Rata-rata jumlah peti kemas yang terisi (penuh) per kedatangan kapal adalah 84 persen. Sedangkan peti kemas yang dimuat atau dibongkar di TPK Ambon didominasi petikemas kosong dengan rata-rata 76 persen. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan logistik dimana kapal kembali dengan kontainer kosong.

Ketua DPW ALFI/ILFA Maluku H.B. Sirait menjelaskan permasalahan peti kemas kosong merupakan fenomena umum di sebagian besar wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Maluku. Kurangnya industri merupakan hambatan utama terhadap sedikitnya jumlah barang yang dikirim dari timur ke barat. Pengiriman dari wilayah Timur sebagian besar didominasi oleh produk alam.

“Produk dari maluku banyak sekali seperti kelapa, kopra, kenari, rumput laut, rumput laut, ikan dan hasil laut lainnya,” ujarnya.

Melalui hal ini, organisasi lokal harus dilibatkan untuk mengkoordinasikan produksi pertanian di wilayah Maluku. Kemudian dibuat wadah untuk menampung emisi tersebut. Hal ini dinilai akan memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah.

Sementara itu, Direktur Lembaga Maritim Nasional (NAMAR) Siswanto Rusti mengatakan kontainerisasi kargo bisa menjadi salah satu upaya PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) untuk meningkatkan pertumbuhan arus peti kemas. Menurut dia, SPTP sangat baik dalam memberikan pelayanan terminal peti kemas. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa pembangunan pelabuhan di kawasan timur Indonesia.

Menurut Siswanto, potensi muatan peti kemas di kawasan timur Indonesia semakin besar. Apalagi jika ingin memancing di laut atau fishing.

“Pembangunan ekonomi hanya mendorong pertumbuhan arus peti kemas secara organik, diperlukan cara-cara non-organik seperti peti kemas kargo dan menjadikan TPK Ambon sebagai pusat perdagangan wilayah Kepulauan Maluku.” (dpu/dpu) Tonton video di bawah ini: Video: Biaya logistik masih tinggi, tapi itulah alasannya! Artikel selanjutnya Belinto lanjutkan transisi ke 32 terminal peti kemas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *