Jakarta, ILLINI NEWS – PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menunjukkan pemenuhan kewajibannya yang tertuang dalam Izin Usaha Pengeboran Mandiri (IUPK) yang ditandatangani pada tahun 2018.
IUPK ini menggantikan dan memperpanjang masa operasional sistem kontrak kerja (KK) yang telah disetujui sebelumnya.
Komitmennya adalah dengan membangun pabrik peleburan dan pabrik peleburan (smelter) baru agar seluruh hasil pengolahan bijih tembaga PT Freeport Indonesia dapat dimanfaatkan sendiri menjadi ion tembaga. Artinya, perusahaan tidak akan mengekspor barang mentah atau barang jadi.
Tony Wenas, Executive Chairman PT Freeport Indonesia, mengatakan komitmen Freeport dalam memenuhi kewajibannya dalam IUPK telah dibuktikan dengan dibangunnya dan dioperasikannya smelter kedua di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur Provinsi, sebelumnya perseroan juga telah memenuhi kewajiban lainnya yakni penjualan 51% saham perseroan di Indonesia. Hal ini terjadi pada tahun 2018 melalui peluncuran barang. Freeport-McMoran Ke Indonesia melalui Holding BUMN Tambang MIND ID
Diketahui, pada Senin (23/09/2024) telah dilakukan launching produksi ion tembaga perdana dari smelter kedua PTFI yang turut dilihat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Produksi tembaga di JIIPE Gresik e disebut-sebut menjadi produksi tembaga terbesar di dunia. pengecoran tembaga jalur tunggal terbesar. 1,7 juta ton bijih tembaga per tahun.
Peluncuran kedua ini merupakan keterbatasan dalam IUPK PT Freeport Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2018 karena adanya negosiasi panjang dengan pemerintah, yang mana pemerintah mengharapkan dua tujuan utama tercapai: penjualan 51% investasi pada tahun 2018, pembangunan smelter baru. juga dibangun. “Jadi ini akhirnya terjadi. Sepertinya kita sudah memenuhi kewajiban di IUPK,” jelas Tony dalam program Mining Zone ILLINI NEWS, Kamis (10/10/2024).
Tony mengatakan, katoda tembaga yang dibuat oleh pendirinya mengalami kemajuan. dan diharapkan dapat beroperasi penuh pada Desember 2024 atau Januari 2025.
“Kita sudah mulai produksi. Nanti perlahan kita tambah lagi sampai Desember 2024, sehingga mulai awal Januari 2025 sudah bisa produksi,” ujarnya.
Bersama smelter pertama yang dioperasikan PT Smelting, kedua pabrik tersebut memurnikan total 3 juta ton tembaga per tahun dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun.
Mulai bulan depan pihaknya akan mulai memproduksi emas dari Precious Metal Refinery (PMR) yang merupakan bagian dari smelter “besar” tersebut. Sebanyak 50-60 ton emas akan keluar dari pabrik emas tersebut.
“Dan saat ini selain tembaga, kita juga akan memproduksi emas. Bulan depan kita akan mulai produksi emas 50-60 ton. Akhir bulan ini atau bulan depan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, beroperasinya pabrik tembaga “besar” ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Bahkan membuka jalan bagi terciptanya industri hilir di dalam negeri.
Menurut dia, sejumlah ion tembaga yang diperoleh PTFI dari kedua smelter tersebut dapat digunakan untuk menyuplai kebutuhan ion tembaga untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga air.
“Satu juta ton tembaga terionisasi bisa digunakan untuk membangun 200 gigawatt (GW) panel surya, untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin 600 GW dalam setahun lho, dan pembangunan pembangkit listrik itu akan mencapai 800 GW. Watt Oleh karena itu, ketersediaan katoda tembaga di negeri ini sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah ekosistem baterai kendaraan listrik, jelasnya.
Kita tahu bersama, nilai investasi proyek seluas 104 hektar ini adalah US$3,7 miliar. atau setara dengan 58 triliun rupiah
Sekitar 100.000 katoda tembaga dari smelter PTFI dijadwalkan untuk PT Hailiang Group, perusahaan batangan tembaga yang juga akan membangun pabrik di kawasan JIIPE, Gresik.
Saat ini untuk emas, sekitar 20 ton emas dari smelter tersebut akan diserap oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
(wia/wia) Simak videonya di bawah ini: Video: Freeport Tambang Tembaga Terbalik Terbesar di Dunia Artikel berikutnya Sah! Jokowi memperpanjang izin pertambangan Freeport hingga cadangannya habis