berita aktual OECD: Anggaran Makan Bergizi Gratis Bisa Bengkak Rp 9,94 Triliun

Jakarta, ILLINI NEWS – Organization for Economic Co-operation and Development atau OECD memperkirakan anggaran Program Pangan Bergizi (MBG) berpotensi meningkat sebesar $30 miliar atau 14% dari anggaran.

Anggaran MBG dipatok sebesar Rp71 triliun, jika ditingkatkan 14% maka jumlah tambahannya mencapai Rp9,94 triliun.

Dalam laporan Survei Ekonomi OECD Indonesia edisi November 2024, OECD menyatakan bahwa program ini patut dipuji namun menghadapi tantangan dari segi logistik dan pembiayaan dalam pelaksanaannya. Misalnya, produksi susu yang kurang memuaskan, dan transportasi pangan di nusantara menjadi sulit.

“Program ini akan dilaksanakan secara bertahap dan diperkirakan menelan biaya USD 4,3 miliar pada anggaran tahun 2025, berpotensi meningkat menjadi USD 30 miliar atau 14% dari anggaran pemerintah,” demikian laporan OECD.

Oleh karena itu, OECD percaya bahwa pendekatan yang fleksibel dan tepat sasaran akan sangat penting untuk memastikan efektivitas program dan keberlanjutan finansial, seperti di negara-negara lain seperti India, yang akan menjadi penting pada tahun 2021. Negara ini mampu memberikan makan siang gratis kepada 118 juta pelajar terpelajar. di 1,12 juta sekolah.

Menurut penilaian OECD, India telah menunjukkan keberhasilan dalam pengendalian biaya. Pendekatan desentralisasi—program yang dijalankan oleh pemerintah daerah dengan bantuan dan subsidi dari pemerintah pusat—membantu memastikan fleksibilitas dan membatasi pengaruh pemerintah pusat.

Kepala Badan Pangan Nasional Dadan Hindayana membenarkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan sebesar Rp15.000 per anak. Namun penerapannya disesuaikan dengan kondisi harga pangan di masing-masing daerah.

Berikutnya, jika ada daerah yang harga pangan per anak kurang dari Rp15.000, maka kelebihannya akan dikirim ke daerah yang memang membutuhkan anggaran lebih besar.

“Tagihan APBN-nya Rp 15.000 per anak, tapi fleksibel tergantung harga pangan di daerah,” kata Dadan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Dadan menegaskan, pihaknya tidak membeli makanan yang sudah jadi, melainkan langsung membeli bahan baku yang akan dimasak, dan kuantitasnya disiapkan sesuai menu setiap hari. Menunya juga ditentukan oleh ahli gizi.

(haa/haa) Simak videonya di bawah ini: Video: Makanan Bergizi Gratis Tes Tembak Ikan Menu Berikutnya Artikel Selanjutnya Prabowo Bersikukuh Makan Makanan Bergizi Gratis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *