Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintah berupaya mengizinkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex tetap melanjutkan kegiatan ekspor dan impor meski telah dinyatakan pailit oleh pengadilan. Penerbitan izin ekspor dan impor disebut-sebut akan memudahkan Sritex memenuhi sisa kontrak bisnisnya.
“Dalam hal itu, perjanjian yang sudah ada bisa saja dilaksanakan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informatika Kementerian Keuangan Deni Surjantoro seperti dikutip, Jumat (31/10/2024).
Deni mengatakan pemerintah belum membahas apakah Sritex bisa menerima kontrak baru tersebut atau tidak. Tentu saja bisnis Sritex bergantung pada ekspor dan impor, ujarnya. Oleh karena itu, kata dia, izin ekspor impor ini diperlukan agar Sritex dapat terus berproduksi dan tenaga kerjanya dapat tetap bekerja.
“Untuk menjaga tenaga kerja tetap bekerja dan produktif serta bisnis tetap berjalan.”
Sebelumnya, Pengadilan Negeri Semarang resmi menyatakan Sritex pailit dalam perkara (2) Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Dalam gugatannya, Sritex menolak memenuhi kewajiban pembayarannya kepada PT Indo Bharat Rayon selaku pemohon berdasarkan putusan Homologi tertanggal 25 Januari 2022.
Menanggapi keputusan tersebut, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan para menteri untuk memberikan dana talangan kepada Sritex. Empat kementerian yang ditugaskan adalah Kementerian Pertanian, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Saat ini, pemerintah tengah menjajaki berbagai opsi untuk menyelamatkan perusahaan tersebut. Pada tahap awal, pemerintah berupaya memastikan Sritex bisa terus melakukan ekspor dan impor produk meski dalam masa kurasi.
(ya/ya) Tonton video di bawah ini: Sritex resmi bangkrut, apa jadinya investor saham SRIL? Artikel Selanjutnya Kementerian Keuangan Bukan di Bawah Kemenko Perekonomian, Ini Penjelasannya!