Jakarta, ILLINI NEWS india – Bank-bank di India kini berhati-hati dalam menyelesaikan transaksi dengan klien Rusia. Pasalnya, mereka khawatir akan risiko menghadapi sanksi sekunder dari Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk India, Denis Alipov. Dia mengatakan Washington dengan hati-hati memantau kesepakatan perdagangan antara Rusia dan India.
“Bank-bank India yang memiliki hubungan dengan AS khawatir dengan sanksi sekunder AS,” kata Alipov, seperti dikutip Bloomberg, seperti dilansir RT awal pekan ini.
Pada bulan Juni, Washington memperluas daftar entitas yang dapat dikenakan sanksi sekunder terkait dengan pemberi pinjaman utama Rusia. Departemen Keuangan AS telah mengkonfirmasi bahwa bank-bank asing yang terus melakukan bisnis dengan Rusia dapat dilarang masuk ke dalam sistem keuangan AS yang lebih luas.
Menurut Alipov, Moskow dan New Delhi sedang mencoba menciptakan sistem pembayaran perdagangan langsung dalam rubel dan rupee. Para menteri senior dari kedua negara dijadwalkan bertemu pada bulan November untuk membahas cara-cara meningkatkan perdagangan bilateral.
“Kami berharap akan tumbuh pemahaman di antara berbagai komunitas perbankan di India, menyadari bahwa bekerja sama dengan berbagai negara adalah hal yang aman dan pantas tanpa rasa takut akan tindakan koersif dari AS,” Alipov juga dikutip dari Business Standard.
Utusan Moskow di New Delhi menekankan bahwa penting bagi negara-negara BRICS dan seluruh dunia untuk memiliki suara yang setara dalam keuangan global. Beliau juga menyinggung aliansi gabungan Rusia dan India dalam BRICS (Brasil-Rusia-India-Tiongkok-Afrika Selatan) sebagai suara Global South dan negara-negara berkembang dalam urusan internasional.
Perlu dicatat bahwa New Delhi telah menjadi salah satu mitra dagang terbesar Moskow setelah bisnis Rusia pindah ke pasar Asia menyusul penerapan sanksi ekstensif Barat atas konflik Ukraina. India tidak mendukung sanksi tersebut meskipun ada tekanan dari Barat dan peningkatan pembelian minyak Rusia, yang baru-baru ini mengambil alih posisi Tiongkok sebagai pembeli terbesar Moskow.
Pada tahun 2023, nilai perdagangan antara Rusia dan India akan melebihi US$ 65 miliar (sekitar Rp 1,021 triliun), dibandingkan dengan rata-rata $10-13 miliar yang dilaporkan setiap tahun sebelum tahun 2022. Pada bulan Juli, para pemimpin kedua negara menetapkan target untuk mencapai $100 miliar dalam perdagangan bersama pada tahun 2030.
(sef/sef) Tonton video di bawah ini: Video: Momen kedua mobil jatuh dari jembatan di India Video Artikel Selanjutnya: Panas ekstrem membakar India, menewaskan 33 petugas pemilu