Jakarta, ILLINI NEWS – PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) akan segera menerbitkan laporan keuangan triwulan III tahun ini yang sudah diaudit. Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep mengatakan, hasil keuangan akan menunjukkan pertumbuhan positif secara kuartalan (qtq) dan tahunan (y-o-y).
“Hasil keuangan yang kuat tersebut disebabkan oleh peningkatan produksi emas dan kenaikan harga jual emas,” ujarnya dalam pesan singkat kepada ILLINI NEWS, Jumat (22/11).
Ia juga mengungkapkan, pada minggu kedua Desember 2024, BRMS juga akan merilis data cadangan JORC lokasi tambang emas di Poboya, Palu.
“Data tersebut direview dan diselesaikan oleh AMC Mining Consultants dari Perth, Australia,” ujarnya.
Data tersebut akan mencakup cadangan mineral dengan kandungan emas lebih tinggi dari prospek bawah tanah. Cadangan emas bawah tanah dengan kadar lebih tinggi ini akan menunjukkan pertumbuhan produksi yang kuat di masa depan.
Sebagai informasi, penerbit tambang emas Grup Bakrie membukukan laba bersih pada kuartal III sebesar US$10,66 miliar. Angka tersebut meningkat 65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,47 juta dolar.
Realisasi laba bersih tersebut ditopang oleh total pendapatan yang melonjak 294% menjadi US$ 32,74 juta dari periode yang sama tahun 2022 yang naik menjadi US$ 8,32 juta.
Kontribusi pendapatan BRMS dari segmen penjualan emas juga meningkat 340% menjadi $31,74 juta pada kuartal III 2023 dari $7,22 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan dari jasa konsultasi pertambangan tetap pada angka $1 juta, naik dari sebelumnya $1,1 juta.
Direktur Utama BRMS Agus Projosamito mengatakan kinerja produksi yang positif disebabkan oleh beroperasinya pabrik emas kedua yang tetap beroperasi dengan kapasitas penuh. Produksi emas BMRS sebanyak 511 kg atau setara 16.437 ons pada 9 bulan pertama tahun 2023. Jumlah tersebut meningkat 328% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami berharap dapat terus meningkatkan produksi emas seiring dengan tercapainya kapasitas penuh pabrik kedua pada kuartal IV tahun 2023,” jelasnya dalam keterangan resmi Selasa (31/10) ini.
Sementara itu, anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari pada November 2022. Selain itu, CPM juga memiliki pabrik emas dengan kapasitas lebih kecil yaitu 500 ton ore per hari di Palu.
Dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, kedua pabrik emas tersebut akan beroperasi dengan rata-rata tonase olahan sebesar 1.500 ton bijih per hari.
Rata-rata harga emas (average sales price/ASP) yang dijual BRMS pada triwulan III 2023 mencapai $1.914 per troy ounce, naik 6% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar $1.805 per troy ounce.
Dari sisi neraca, BRMS masih mencatatkan utang kepada kreditur sebesar $57,23 juta hingga kuartal III 2023. Utang ini berkurang dibandingkan kuartal III 2022 yang sebesar $94,78 juta.
Sementara itu, rasio utang terhadap ekuitas (DER) BRMS sebesar 0,06x, turun dibandingkan sebelumnya sebesar 0,10x.
(fsd/fsd) Simak videonya di bawah ini: Video: Kata Prabowo, Rakyat Kecil Main Saham Ibarat Main Saham Ya? Artikel selanjutnya Laba Bumi Resources Minerals (BRMS) naik hingga 67% di semester I 2024