Jakarta, ILLINI NEWS – Daya beli masyarakat saat ini sedang kurang baik, hal ini terlihat dari pergerakan ekonomi masyarakat kelas bawah. Misalnya saja ditemukan di pasar tradisional.
Pantauan ILLINI NEWS di Pasar Ciputat pada Rabu (9/10/2024) menunjukkan sebagian besar pedagang di pasar tersebut kehilangan pekerjaan, yang disebut shock karena pembelinya sedikit.
“Ya, sekarang jauh lebih sepi dibandingkan beberapa bulan yang lalu. Banyak uang yang dipindahkan ke sana pada bulan Juli dan Agustus ketika anak-anak masih bersekolah, dan pada bulan Oktober seharusnya sudah mulai membaik. Itu salah. Namun,” Rabu (10 September 2024), Ahmad, salah satu pemasok di Pasar Ciputat, mengatakan kepada ILLINI NEWS.
Minimnya wisatawan juga sejalan dengan kondisi perdagangan yang ada. Penjual mengatakan penjualan turun, setidaknya dibandingkan awal tahun. Ia mengaku kebingungan karena menjual bahan makanan pokok (bapokting) seperti minyak, telur, dan beras.
Ahmed berkata: “Pembeli kaya juga akan mengurangi jumlah pembelian mereka sebelumnya. Misalnya minyak goreng dikurangi menjadi 2 liter dan sekarang hanya 1 liter. Banyak yang seperti itu.”
Zainal, pedagang lain di pasar yang sama, mengaku berusaha beradaptasi dengan situasi saat ini dengan mengurangi keuntungan. Meski keuntungannya tidak terlalu tinggi, saya yakin hal itu bisa membuat pembeli ngotot untuk menjadi pelanggan tetap.
“Karena kalau dinaikkan sedikit bisa-bisa hilang, padahal bukan kita yang menaikkannya, jadi tidak masalah, naikkan sedikit saja, kalau harganya tidak naik, seperti minyak goreng saja. sudah 17.000 Ari/liter, seperti ini. Apapun itu, kami juga akan menaikkan harga,” kata Zainal. (fys/wur) Simak video berikut: Video: Pemerintah Ambil Langkah Jaga Daya Beli Masyarakat Seiring Naiknya PPN Artikel selanjutnya Pedagang Tanah Abang Hadapi Tekanan Deflasi di RI