Jakarta, ILLINI NEWS – Harga emas terus naik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi emas dan perhiasan mencapai 35,82% year-on-year (y/y) pada Oktober 2024.
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan kenaikan harga emas dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global. Saat ini, kondisi perekonomian di negara-negara utama berbeda.
Amerika Serikat melaporkan perkembangan ekonomi yang lebih baik dan pasar tenaga kerja yang solid. Aktivitas perekonomian di Eropa membaik, hal ini juga tercermin pada penjualan ritel. Namun industri manufaktur Tiongkok masih berada di bawah tekanan akibat melambatnya pasokan dan permintaan, sehingga mendorong pemerintah dan bank sentral untuk menerapkan beberapa langkah stimulus.
Apalagi, risiko geopolitik semakin meningkat seiring dengan eskalasi di Timur Tengah. “Meningkatnya risiko geopolitik yang mengancam prospek perekonomian dan ketidakstabilan di Timur Tengah menyebabkan komoditas safe haven seperti emas meningkat tajam,” kata Mahendra kepada Dewan Pengawas dalam rapat bulanan Oktober 2024, Jumat (11/11/2024).
Sementara itu, harga emas mencapai rekor tertingginya pada akhir Oktober. Berdasarkan data Refinitiv, emas spot diperdagangkan pada $2.787,14 per troy ounce pada awal perdagangan Kamis (31/10/2024), naik 0,04% dari posisi kemarin. Sedangkan emas naik 0,4% menjadi $2.786,19 per troy ounce pada perdagangan Rabu (30/10/2024).
(mkh/mkh) Tonton video di bawah ini: Harga emas yang “yakin” bisa mencapai $3.000/oz pada tahun 2025, penambang tingkatkan produksi Artikel berikutnya mencapai rekor, inilah harga emas di toko Antam