Jakarta, ILLINI NEWS – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus menggarap proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), termasuk ruas Rengat-Pekanbaru dan ruas Pekanbaru Ring sepanjang 30,57 km. Proyek yang dimulai pada Juni 2023 ini diharapkan selesai pada 2026.
“Terhitung mulai September 2024, progres pembangunan tol ini sudah mencapai sekitar 30%,” kata Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya dalam keterangannya, Selasa (22/10/2024).
Aditya mengatakan, Tol Lingkar Pekanbaru dirancang dengan tiga Gerbang Tol (GT) dan Simpang Susun (IC), yakni GT dan IC Rimbo Panjang, Siak, dan Bypass Pekanbaru. GT dan IC Rimbo Panjang merupakan akses utama masyarakat Rimbo Panjang untuk keluar masuk Jalan Lingkar Pekanbaru, sedangkan GT dan IC Siak merupakan akses utama kawasan Sri Meranti untuk keluar masuk Jalan Lingkar Pekanbaru, dan GT dan IC Bypass Pekanbaru merupakan akses utama akses awal masyarakat Muara Fajar menuju Jalan Lingkar Pekanbaru.
Di tol ini juga terdapat simpang susun yaitu Simpang Susun Rimbo atau Simpang Susun Pekanbaru yang menghubungkan Tol Pekanbaru – Bangkinang dengan Tol Ring Road Pekanbaru.
“Kemudian masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya yang akan melewati Jalan Pekanbaru – Bangkinang dapat menuju Jalan Pekanbaru – Dumai atau sebaliknya tanpa harus keluar jalan tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan koneksi langsung antar kota dan mempercepat perjalanan waktu”, tambahnya.
Tol ini akan menghemat waktu tempuh dari Gerbang Tol Bangkinang – Pekanbaru hingga Gerbang Tol Pekanbaru – Dumai yang semula satu jam melalui jalan nasional menjadi hanya 25 menit melalui Ring Road Pekanbaru.
HKI juga akan membangun sepasang rest area seluas 12 hektar yang saat ini masih dalam proses perencanaan pembangunan dan rencananya akan dibangun pada tahun 2025. Rest Area ini terletak 5 km dari Gerbang Pajak Siak dengan rencana bangunan disesuaikan dengan gaya budaya lokal khas Riau dari berbagai benda.
Fasilitas tersebut antara lain lahan untuk SPBU, tempat parkir kendaraan besar dan kecil, bengkel perawatan kendaraan, mini market, masjid, toilet umum, tenant food court, 12 lapak UMKM, taman bermain dan ruang terbuka hijau, serta fasilitas klinik bagi pengemudi yang membutuhkan. . bantuan medis.
Sebagai informasi, ruang lingkup pekerjaan HKI pada proyek Tol Lingkar Pekanbaru adalah badan tol, tiga jembatan sungai, sepasang rest area, kantor tol, dan tiga gerbang tol. Selain itu, tol ini direncanakan memiliki lebar lajur 3,6 meter dan jumlah lajur 2×2 pada tahap awal dan 2×3 pada tahap akhir dengan kecepatan 100 km/jam.
Salah satu jembatan ikonik yang tengah dikerjakan HKI adalah Jembatan Sungai Siak yang lebarnya 214 meter dengan bentang utama 97,5 meter. Jembatan ini menggunakan metode Balanced Cantilever, yaitu metode pembangunan bagian jembatan secara bertahap dari kedua sisi luar bentang sampai ke titik tengah jembatan guna membentuk keseimbangan struktur. Selain itu, jembatan ini didesain tidak menggunakan tiang di tengah sungai demi menjaga kelestarian lingkungan dan memperlancar lalu lintas kapal pengangkut logistik.
HKI juga telah menerapkan sepenuhnya teknologi konstruksi digital pada proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, antara lain Building Information Modeling (BIM), Terrestrial Laser Scanner (TLS), Load Scanner, Fotogrametri, Electronic Density Gauge (EDG) dan aplikasi HKI APPS. Penerapan teknologi konstruksi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada setiap tahapan konstruksi.
“Selama pembangunan JTTS, HKI berkomitmen untuk memberikan hasil dan kualitas terbaik meskipun menghadapi tantangan yang sulit. Saya berharap pembangunan ruas Jalan Lingkar Rengat-Pekanbaru di Pekanbaru berjalan lancar dan segera dapat digunakan oleh masyarakat,” kata Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya.
Detail Tol Trans Sumatera di Provinsi Riau yang sudah beroperasi: Pekanbaru – Dumai 131 km Pekanbaru – Bangkinang 31 km (wur/wur) Simak video di bawah ini: Video: Jokowi resmi meresmikan 2 ruas Tol Trans Sumatera Rp 11,92 triliun Artikel Lainnya Tol Trans Sumatera diam-diam dibangun sepanjang 800 km