Jakarta, ILLINI NEWS – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (23 Desember 2024) kembali mengupdate perkembangan terkait insiden di Haiti yang melibatkan geng Jeremy Whorf. Badan internasional tersebut melaporkan, 207 orang tewas dalam tragedi pembunuhan massal di Wharf Jeremie.
Dalam laporan Reuters, Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengatakan sedikitnya 134 pria dan 73 wanita tewas dalam pembantaian di Dermaga Jeremy di distrik Cite Salei, sebuah daerah kumuh dekat pelabuhan ibu kota Port-au- Pangeran. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah termiskin dan paling berbahaya di Haiti.
Mereka kebanyakan adalah orang-orang lanjut usia yang dituduh melakukan sihir. Mereka tewas dalam waktu kurang dari seminggu dalam eksekusi massal, penculikan dan penggerebekan terhadap sekitar 300 anggota geng.
Pemimpin geng Manel “Mikano” Felix memerintahkan serangan itu setelah putranya jatuh sakit dan menuduh penduduk setempat menyebabkan penyakit itu melalui hookah. Banyak korban diculik dari kuil voodoo dan upacara keagamaan,” kata PBB.
Usai pembunuhan, anggota geng berusaha menghancurkan barang bukti dengan menyita ponsel, membakar jenazah, dan membuangnya ke laut.
“Geng Mikan menguasai wilayah kecil namun strategis antara pelabuhan utama, sekitar gudang, dan jalan raya nasional dari ibu kota selama sekitar 15 tahun,” kata PBB.
Pembunuhan tersebut mengejutkan negara Karibia, yang menderita akibat konflik geng yang semakin parah dan kekurangan pangan yang semakin parah. Di sisi lain, negara-negara tetangga terlambat memberikan bantuan keamanan yang telah lama dijanjikan.
Lebih dari 5.300 orang telah meninggal di Haiti sejak bulan Januari, lebih dari 12.000 orang telah meninggal sejak awal tahun 2022, sementara lebih dari 700.000 orang menjadi pengungsi internal.
(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Video: PBB ‘memperingatkan’ bahwa konflik di Suriah belum berakhir meski Assad digulingkan Artikel berikutnya Tanker meledak! 16 orang tewas, 40 luka-luka