JAKARTA, ILLINI NEWS – Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem masih mungkin terjadi di wilayah selatan Indonesia pada masa transisi. Hal ini dilaporkan dalam “Prakiraan cuaca minggu depan” pada 25-31 Oktober 2024.
Salah satu hal yang mempengaruhi dinamika kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia adalah Siklon Tropis Trami.
Siklon tropis ini telah meningkatkan kecepatan angin hingga 25 knot (46 km/jam), khususnya di Kalimantan Timur dan Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara, demikian bunyi laporan BMKG (25/). 10/2024).
Selain itu, peningkatan kecepatan angin di wilayah selatan Indonesia disebabkan oleh awan kumulonimbus lokal (CB) akibat proses konvektif.
Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya awan konvektif yang merupakan ciri peralihan musim masih terjadi pada kondisi cuaca Indonesia pada sore dan malam hari.
Akibatnya, hujan di beberapa tempat akan terjadi dalam waktu singkat, namun kemungkinan akan terjadi hujan sedang hingga lebat disertai badai petir dan angin kencang, tulis BMKG.
Ketidakstabilan atmosfer pada periode ini meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat di wilayah selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai kejadian cuaca yang tiba-tiba dan berbahaya, terutama pada sore dan malam hari.
Awal musim hujan bervariasi di wilayah selatan Indonesia (Jawa, Bali, Nusa Tenggara), namun secara umum musim hujan diperkirakan dimulai pada bulan ketiga Oktober hingga awal November. Puncak curah hujan terjadi pada Januari-Februari 2025.
Sementara itu, hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di wilayah lain di Indonesia. Antara lain Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Dataran Tinggi Papua, Papua Selatan Barat , Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.
Lebih tepatnya, wilayah NKRI berikut ini akan mengalami hujan sedang dan angin kencang.
Rata-rata peluang hujan lebat Sumatera Utara Aceh Sumatera SelatanKep. Bangka BelitungBengkuluLampungBanten JakartaJawa Barat Jawa Timur Kalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan TimurNTTSSulawesi UtaraSulawesi SelatanMaluku UtaraMalukuDataran Tinggi PapuaPapua Barat DayaPapua BaratPapua Tengah
Kemungkinan Angin Kencang, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo (fab/fab) Simak video di bawah ini: BMKG menyebut gempa Gunungkidul merupakan gempa kuat di wilayah selatan DIY. berikut peta sebarannya