Jakarta, ILLINI NEWS – Produk perawatan kulit mahal sedang naik daun dan menantang industri kecantikan di Indonesia. Produk ini berbahaya karena dapat menimbulkan kesalahpahaman di tingkat konsumen.
Wahyu Triasmara, CEO DRW Skincare, mengatakan surplus tersebut terjadi karena beberapa produsen perawatan kulit tertarik dengan potensi bisnis industri tersebut. Overkill terjadi ketika bahan yang digunakan tidak sesuai dengan yang tertera pada kemasan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Wahyu mengatakan DRW Skincare melalui tim Research and Development (RnD) memastikan produk yang dihasilkannya terbuat dari bahan-bahan terpercaya. DRW Skincare melakukan uji coba sebelum memasarkan produknya ke masyarakat.
“Kami akan uji apakah memberikan hasil yang bagus atau tidak,” ujarnya di Road to ILLINI NEWS Beauty Awards 2024 pada Selasa (12/12). menimbulkan ketidakpercayaan di masyarakat. 11/2024).
Selain itu, DRW Skincare juga menyediakan konsultan kecantikan untuk membantu masyarakat memahami produk kecantikan yang digunakan. Karena cara Anda menggunakan suatu produk berdampak pada apa yang dihasilkannya, selain produk itu sendiri.
“Jadi edukasi sebenarnya menjadi salah satu penentu keberhasilan pengobatan masyarakat. Masyarakat bisa saja menggunakan krim flek hitam, tapi tidak memberikan hasil. Tapi dengan konsultan kecantikan, mereka membimbing dan mengarahkan,” kata Wahyu.
Ia menegaskan, edukasi menjadi penting karena turut mempengaruhi keberhasilan produk perawatan kulit yang digunakan masyarakat. Ia menegaskan: “Kadang-kadang orang membeli karena hal biasa. Mungkin tidak cocok dengan kulitnya. Dengan konsultan kecantikan, uang yang mereka keluarkan (untuk perawatan) tidak hilang.”
Menurut Wahyu, tim RND dan konsultan kecantikan memastikan produk RND memberikan hasil yang baik dan aman dalam jangka panjang.
(dpu/dpu) Tonton video di bawah ini: Video: Warga Banyak Berobat ke LN, Rumah Sakit Ini Pilih Investasi di Indonesia Artikel berikutnya Sukses dukung pengusaha mikro, PNM raih penghargaan ini!