JAKARTA, ILLINI NEWS – Lebih dari 100 pemain sepak bola wanita telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan raksasa minyak dan gas Arab Saudi Aramco untuk mengakhiri sponsornya pada Piala Dunia FIFA 2026 dan Piala Dunia Wanita FIFA 2027.
Menurut laporan CNN International, sekitar 108 pemain dan mantan pemain dari seluruh dunia mengatakan perjanjian kerja sama antara FIFA dan Aramco pada April 2024 adalah “tragedi besar” bagi sepak bola wanita. Dalam surat ini, mereka juga mengutip catatan Hak Asasi Manusia (HAM) Arab Saudi.
“Pemerintah Saudi tidak hanya melanggar hak-hak perempuan, tapi kebebasan seluruh warga negaranya,” tulis surat kepada presiden FIFA Gianni Infantino, dikutip Selasa (22/10/2024).
“Bayangkan para pemain LGBTQ+ mempromosikan Saudi Aramco selama Piala Dunia 2027, sebuah perusahaan minyak milik negara yang menerapkan hukum pada hubungan yang mereka jalani dan nilai-nilai yang mereka perjuangkan?” Surat itu berlanjut.
Pemain Manchester City Vivian Mitma mengatakan sebagai pesepakbola wanita, ia merasa tidak pantas berkolaborasi dengan Aramco dalam skema sponsorship yang ditandatangani FIFA. Dalam surat terbukanya tersebut, Mitma menjelaskan bahwa menunjukkan hal yang benar kepada dunia merupakan bentuk tanggung jawabnya.
“Saya pikir dukungan ini bukan hanya sekedar FIFA, tapi juga apa yang kami perjuangkan sebagai pesepakbola,” kata Miedma.
Terkait surat yang dilayangkan para pemain wanita, juru bicara FIFA mengaku mengapresiasi kerja samanya dengan Aramco, mitra bisnis lain, dan franchise.
“FIFA adalah organisasi inklusif dengan banyak mitra komersial yang mendukung asosiasi sepak bola dan olahraga lainnya,” kata juru bicara FIFA.
“Dana dukungan yang dikumpulkan oleh FIFA diinvestasikan kembali di semua tingkatan ke dalam permainan dan meningkatkan investasi dalam sepak bola wanita, termasuk Piala Dunia Wanita FIFA 2023 dan model penyampaian baru,” lanjutnya terlebih dahulu.
Selain masalah hak asasi manusia, surat terbuka tersebut juga mempertanyakan dampak lingkungan yang ditimbulkan Aramco terhadap Bumi. Dalam suratnya, para pemain menyebut Aramco adalah salah satu perusahaan yang menghancurkan masa depan sepakbola.
“Sepak bola di seluruh dunia telah dilanda panas ekstrem, kekeringan, kebakaran, dan banjir, namun kita semua harus menanggung akibatnya dan Arab Saudi memetik manfaatnya dengan kepemimpinan FIFA,” kata para pemain.
Padahal dalam surat yang sama, para pemain mendesak FIFA untuk mempertimbangkan kembali kemitraannya dengan Aramco dan mengganti sponsor dengan pihak lain yang menganut nilai-nilai yang sama yaitu kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan masa depan dunia.
Juga disarankan untuk membentuk komite studi yang terdiri dari perwakilan pemain FIFA. Hal ini bertujuan untuk menilai implikasi etis dari kesepakatan sponsorship di masa depan.
“Serta memastikannya konsisten dengan nilai dan tujuan olahraga kami,” tegas surat itu.
Sebagai informasi, Aramco merupakan perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, nilai, dan volume produksi. Pada tahun 2023, Aramco akan memproduksi rata-rata 12,8 juta barel minyak per hari, lebih banyak dibandingkan perusahaan lain mana pun.
Perusahaan yang bermitra dengan Formula 1 dan golf wanita ini menegaskan di situs resminya bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga lingkungan. Pada akhir tahun 2021, Aramco telah berjanji untuk mencapai tujuannya nol emisi pada tahun 2050.
Namun tahun lalu, organisasi independen Carbon Tracker menyebut Aramco sebagai “pengemis gas rumah kaca terbesar di dunia” dan mengatakan pihaknya memiliki “komitmen iklim terendah di antara perusahaan minyak dan gas yang terdaftar di bursa”.
Mengenai hak asasi manusia yang diderita oleh tentara perempuan, Arab Saudi menegaskan bahwa homoseksualitas memang ilegal, dan pemerintahnya mengakui menyambut wisatawan LGBTQ+ tahun lalu.
Sebelumnya, Arab Saudi juga menolak tuduhan “sportswashing”, sebuah upaya membersihkan dan menjaga nama baik pihak tertentu melalui olahraga, termasuk dengan mengalihkan perhatian dari kejahatan.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan dia tidak bosan dengan investasi pemerintah dalam apa yang digambarkan sebagai pencucian olahraga.
“Sekarang, jika membuang uang olahraga meningkatkan PDB saya sebesar satu persen, saya akan terus menipu uang olahraga,” kata Mohammed bin Salman dalam wawancara dengan Fox News pada tahun 2023.
(rns/rns) Simak video di bawah ini: Video: Bank Mega Gelar ‘Fun Walk 5K Like a Billionaire’