Jakarta, ILLINI NEWS – Pada awal perdagangan Jumat (21/11/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di tengah tren mixed di pasar global.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, indeks IHSG menguat 0,54% menjadi 7.179,61 poin. Lima menit setelah pembukaan saya, penguatan IHSG sedikit melemah, turun 0,47% ke 7.174,67.
Pada awal sesi saya hari ini, indeks memperdagangkan 2,1 miliar saham senilai Rp 725 miliar dan diperdagangkan sebanyak 58.506 kali. Sebanyak 194 saham menguat, 196 saham melemah, dan 193 saham stabil.
IHSG hari ini kemungkinan akan mengalami surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) menjelang data aktivitas manufaktur Amerika Serikat (AS).
Kemarin, Bank Indonesia (BI) menyebut kinerja NPI triwulan III 2024 cukup membaik sehingga mampu mendukung stabilitas eksternal. Pada kuartal III-2024, NPI meraup keuntungan sebesar 5,9 miliar dolar AS, dibandingkan kerugian sebesar 0,6 miliar dolar AS pada kuartal II-2024.
Surplus NPI ditopang oleh peningkatan neraca transaksi keuangan dan penurunan defisit transaksi berjalan.
Dengan perkembangan tersebut, tingkat pembiayaan valas meningkat dari USD 140,2 miliar pada akhir Juni 2024 menjadi USD 149,9 miliar pada akhir September 2024 atau setara dengan 6,4 bulan pembiayaan komoditas dan pembayaran utang luar negeri. Sekitar 3 bulan di atas standar setara impor internasional.
BI juga melaporkan penurunan defisit transaksi berjalan. Defisit transaksi berjalan mencapai $2,2 miliar (0,6% PDB) pada kuartal ketiga tahun 2024, turun dari defisit $3,2 miliar (0,9% PDB) pada kuartal kedua tahun 2024.
Kinerja transaksi berjalan didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi seiring dengan pertumbuhan profitabilitas dan harga produk di sektor perdagangan nonmigas yang didukung oleh ekspansi. aktivitas ekonomi lokal.
Seiring dengan peningkatan jumlah wisman, defisit neraca jasa mengalami penurunan akibat peningkatan keuntungan jasa pariwisata. Hilangnya pendapatan utama juga menurun karena berkurangnya investasi investor non-residen.
Selain itu, peningkatan neraca pembayaran akibat penerimaan ekspor turut menopang kinerja transaksi berjalan.
Sementara itu, AS akan merilis data kinerja manufaktur seperti yang ditunjukkan pada Indeks Manajer Pembelian (PMI) November 2024 sebelum hari raya.
Sebelumnya, PMI Manufaktur Flash AS Global S&P direvisi naik menjadi 48,5 pada Oktober 2024 dari sebelumnya 47,8, setelah mencapai level terendah dalam 15 bulan di 47,3 pada bulan September.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS masih berada dalam wilayah kontraksi, namun menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Tekanan inflasi mereda, biaya input naik pada laju paling lambat dalam satu tahun terakhir, dan harga komoditas turun.
Sementara itu, penundaan akibat gangguan badai memperpanjang waktu pengiriman hingga tiga bulan untuk pertama kalinya.
RISET ILLINI NEWS (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: IHSG anjlok hingga hampir Rp.