illini news Pabrik Tembaga Raksasa Ini Bisa Membuka Jalan Industrialisasi di RI

JAKARTA, ILLINI NEWS – PT Freeport Indonesia (PTFI) menyebut berbagai industri dalam negeri bisa tumbuh dengan memasok katoda tembaga yang diproduksi di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik perseroan.

Hal ini menyusul pembangunan smelter tembaga kedua PTFI di kawasan ekonomi khusus (KEK) Kawasan Pelabuhan Industri Terpadu Jawa (JIPE) di Gresik, Jawa Timur.

Presiden PTFI Tony Venas mengatakan total produksi katoda tembaga PTFI akan mencapai 1 juta ton katoda tembaga per tahun, termasuk smelter pertama yang dikuasai PT Smelting.

“Saat ini PTZ memproduksi sekitar 330 ribu ton tembaga katoda per tahun, sekitar 200 ribu di antaranya untuk dalam negeri, sisanya masih ekspor 130 ribu ton. Jadi sekarang kalau kita produksi (pabrik kedua PTFI) akan jadi 600 ribu diharapkan industri tumbuh dan industri melemah,” kata Tony kepada ILLINI NEWS, Kamis (10/10/2024), seperti dikutip dari program Mining Zone.

Ia mengatakan produksi katoda tembaga di dua smelter PTFI juga dapat digunakan untuk menyuplai kebutuhan katoda tembaga pada komponen pembangkit listrik baru berbasis energi terbarukan seperti tenaga surya dan air.

“1 juta ton katoda tembaga dapat digunakan untuk membuat 200 gigawatt (GW) panel surya. Untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin (PLTB/Angin) lho, dibutuhkan 600 GW per tahun. Untuk membuat PLT air 800 GW, maka “ketersediaan” katoda tembaga di dalam negeri sangat diperlukan,” jelasnya.

Apalagi, katoda tembaga yang diproduksi batchnya dapat berkontribusi terhadap pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.

“Ini pada akhirnya adalah salah satu ekosistem baterai EV,” katanya.

Oleh karena itu, Tony berharap pasokan katoda tembaga yang diproduksi perseroan di kedua pabrik tersebut mampu mendorong berkembangnya berbagai industri pengolahan di Tanah Air.

“Jadi kami sangat berharap semakin banyak industri proses yang bisa datang ke Indonesia dengan katoda yang kami produksi,” ujarnya.

Seperti diketahui, pabrik metalurgi single-stream terbesar di dunia ini memiliki kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Bersama PT Smelter, smelter pertama yang beroperasi saat ini, mereka akan mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak per tahun. .

Total biaya investasi proyek yang menempati lahan seluas 104 hektare ini mencapai US$3,7 miliar atau Rp 58 triliun.

Pabrik peleburan PTFI ini diketahui memiliki pembeli atau pembeli yang menyerap katoda tembaga sebanyak 100.000 ton per tahun. Pembelinya adalah PT Hailiang Group, tetangganya di Gresik dan JIIPE.

Sementara untuk produksi emas, PT Aneka Tampang Tbk (ANTM) dikabarkan berkomitmen mengambil emas sebanyak 20 ton.

(wia) Tonton video di bawah ini: Video: Freeport Jadi Tambang Tembaga Terbesar di Dunia untuk Ekstraksi dan Penyulingan Minyak Artikel berikutnya Pabrik raksasa Indonesia akan segera memproduksi katoda, Jokowi buka!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *