JAKARTA, ILLINI NEWS – Mengakhiri krisis iklim membutuhkan pengurangan emisi CO2 segera. Menurut ketua lingkungan hidup PBB, sudah saatnya pemotongan tersebut segera dilaksanakan.
Gelombang panas ekstrem, badai, kekeringan, dan banjir telah menghancurkan masyarakat dengan pemanasan global kurang dari 1,5°C sejauh ini.
Janji negara-negara untuk mengurangi CO2 pada tahun 2030 belum terpenuhi. Kalaupun janji itu terealisasi, kenaikan suhu hanya akan berkurang hingga 2,6-2,8 derajat Celcius, yang tetap merupakan bencana.
Laporan Program Lingkungan PBB (UNEP) yang dikutip The Guardian, Sabtu (26 Oktober 2024) menyatakan, “Tidak ada lagi waktu untuk omong kosong.
Laporan tersebut menyerukan negara-negara untuk bertindak pada KTT Cop29 pada bulan November.
Memenuhi target internasional sebesar 1,5 derajat secara teknis mungkin dilakukan, namun emisi harus diturunkan sebesar 7,5% setiap tahun hingga tahun 2035.
Dalam perjanjian PBB berikutnya, UNEP menyatakan negara-negara harus secara kolektif berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca tahunan sebesar 42% pada tahun 2030 dan 57% pada tahun 2035.
“Tanpa janji-janji ini dan tindakan cepat untuk mendukungnya, target 1,5 derajat akan meleset,” kata PBB.
Namun, Presiden UNEP Inger Andersen mengatakan adalah suatu kesalahan jika hanya berfokus pada apakah target 1,5 derajat dapat dipenuhi atau tidak, karena pemanasan global yang dapat dihindari akan menyelamatkan nyawa, kerusakan, dan biaya.
“Jangan terlalu fokus pada angka. Menjaga suhu serendah mungkin adalah tujuan yang perlu kita capai,” kata Anderson.
Pembiayaan dan teknologi untuk mengurangi emisi sudah ada, namun diperlukan keberanian politik, terutama dari negara-negara G20 (tidak termasuk Uni Afrika), yang menyumbang 77% emisi global.
Anderson mengatakan dunia telah membuat janji perubahan iklim yang kuat pada KTT Paris tahun 2015 dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk menepati janji tersebut.
“Kita memerlukan mobilisasi global segera dalam skala dan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, jika tidak, target 1,5°C akan segera hilang dan menggantikan target ‘di bawah 2°C’ di unit perawatan intensif,” tutupnya.
(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Video: Perubahan iklim memaksa RI pindah ibu kota, kata Prabowo Artikel berikutnya Apakah bencana tinggal satu inci lagi? PBB telah menempatkan Bumi di jalan menuju neraka