Jakarta, ILLINI NEWS – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya peningkatan jumlah pekerja komuter pada Agustus 2024 dibandingkan Agustus 2023. Jumlah ini meningkat menjadi 7,59 juta dibandingkan sebelumnya 7,38 juta.
BPS mendefinisikan pekerja komuter adalah penduduk yang melakukan aktivitas kerja di luar kabupaten/kota tempat tinggalnya dan biasanya kembali ke tempat tinggalnya pada hari yang sama.
“Pada Agustus 2024, terdapat 7,59 juta pekerja migran atau sekitar 5,24% dari total penduduk bekerja,” demikian Buletin Resmi Statistik Nomor 83/11/Th. XXVII, Selasa (11/5/2024).
Pada periode Agustus 2019 hingga Agustus 2024, jumlah pekerja komuter tertinggi terjadi pada Agustus 2019 sebesar 6,9% dari total penduduk aktif, kemudian mengalami penurunan hingga penurunan terakhir pada Agustus 2024 sebesar 7,59 juta atau persentase perubahan dari 5,24%.
Meski jumlah penumpang Agustus 2024 meningkat 0,21 juta dibandingkan tahun sebelumnya, namun persentase penumpang Agustus 2024 justru mengalami penurunan sebesar 0,04 poin persentase.
“Penurunan ini mungkin terkait dengan peningkatan fleksibilitas kerja dan meluasnya adopsi model kerja jarak jauh yang diperkenalkan sejak pandemi COVID-19,” seperti ditulis BRS BPS.
Fenomena pekerja komuter lebih banyak terjadi di ibu kota. Berdasarkan RPJMN 2020-2024, terdapat sepuluh wilayah metropolitan (WM) yang akan dikembangkan di Indonesia, antara lain Mebesar, Stutraya Agung, Jabodetabekpunjur, Cekungan Bandung, Gerbangkerosula, Kedungsepur, Sarbagita, Banjarbakula, Bimindo, dan Mamminasata.
Jabodetabekpunjur atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Punchak dan Siangjur memiliki persentase pekerja komuter tertinggi masing-masing sebesar 16,89%. Disusul Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan) sebesar 15,22%.
Disusul Mebesar (Medan, Binjai dan Deli Serdang) 11,48%, Mamminasata (Makasar, Maros, Sungguminasa dan Takalar) 8,79%, Banjarbakula (Banjarmasin, Barito Kuala dan Tanah Laut) 8,56% dan Bandung, Susinmedang (B) berminat. . Bandung dan Cimahi) naik 8,43 persen.
Ada pula Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, dan Purwodadi) 8,37%, Bimindo (Bitung, Minahasa, dan Manado) 7,52%, Gatekertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamon 667%). Agung (Palembang, Betung, Indralaya dan Kayu Agung) sebesar 3,67%.
Karakteristik pekerja penumpang bulan Agustus 2024 didominasi oleh pekerja laki-laki sebesar 70,17%. Sejak Agustus 2023, jumlah pekerja laki-laki mengalami penurunan sebesar 0,37%.
Berdasarkan jenjang pendidikan tertinggi yang diselesaikan, pada bulan Agustus 2024, penumpang pekerja lulusan SMA, SMK dan Diploma IV, S1, S2, S3 masing-masing lebih dari 20%. Peningkatan terbesar terjadi pada kelompok pekerja penumpang dengan pendidikan menengah yaitu sebesar 0,40%.
Berdasarkan jenis kegiatan formal/informal, pada Agustus 2024 jumlah pekerja komuter akan lebih banyak dibandingkan penduduk yang bekerja pada kegiatan formal, masing-masing sebesar 85,00%. Sejak Agustus 2023, jumlah pekerja penumpang dalam kegiatan dinas mengalami peningkatan sebesar 1,09%.
Untuk menunjang perjalanan pulang pergi ke/dari tempat kerja, mayoritas komuter menggunakan kendaraan pribadi/kantor (90,87%) dan angkutan umum hanya 6,66%.
Dibandingkan Agustus 2023, persentase penumpang yang menggunakan angkutan umum mengalami penurunan sebesar 0,61%, kata BRS BPS. (arj/mij) Simak video berikut ini: Video: Penetapan Subsidi Listrik Tak Tepat Sasaran, ESDM Gandeng BPS Artikel selanjutnya Fakta: 40 Juta Gaji TKI Kurang dari Rp 5 Juta