illini berita Prabowo Mau Hapus Utang Petani di Bank, Mentan Buka Suara Bilang Gini

JAKARTA, ILLINI NEWS – Menteri Pertanian (Kementan) Imran Suleiman buka suara soal rencana pencucian utang petani. Menurut dia, diskusi sedang dilakukan dengan kementerian dan lembaga lain mengenai masalah ini.

Nanti kita bahas lagi, kata Amran, Senin (28/10/2024) di kompleks Istana Kepresidenan.

Imran belum memastikan kapan proyek tersebut akan selesai. Begitu pula dengan komunikasi dengan Otoritas Pengawas Keuangan Denmark (OJK).

“Nanti kita bicarakan lagi, terima kasih,” ucapnya.

Meski demikian, ia berharap hal ini bisa menjadi kabar baik bagi petani Indonesia. Namun, dia belum mau menyebutkan kapan akan terbit keputusan presiden terkait proyek tersebut.

“Ya, berdoalah,” katanya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masih menunggu rancangan peraturan presiden (RPP) tentang rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menghapuskan pinjaman kepada 5-6 juta petani dan nelayan. Rae mengatakan, otoritas juga harus mengkaji informasi dan data analisis terkait keringanan pinjaman.

“Nanti artinya kita akan bereaksi seperti yang diharapkan presiden, dan tentunya kita lihat bagaimana data informasi dan analisa kita,” kata Diane, Jumat (25/10/2024) di Hotel Hermes Palace, saat bertemu di Banda. Aceh. ).

Soal jumlah peminjam yang berjumlah enam juta orang, terdiri dari nelayan dan petani, Diane mengatakan OJK lapar untuk memastikan terlebih dahulu.

Rencana pencucian utang 5 – 6 juta petani dan nelayan Indonesia diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Garindra Hashim Jujuhadikusumu. Adik laki-laki Prabowo ini mengatakan, aturan tersebut akan berbentuk keputusan presiden dan akan ditandatangani dalam waktu dekat.

“Mungkin minggu depan Pak Prabowo akan menandatangani Perpres tentang putih, sudah dirancang menjadi undang-undang oleh Pak Spratman (menteri Hukum), mudah-mudahan minggu depan bisa membuat 5 sampai 6 juta orang dan keluarganya menjadi putih.” tutup LIK (Sistem Pelayanan Informasi Keuangan),” kata Hashem.

Sebelumnya, Prabowo baru pertama kali mendapat laporan dari Hasyim mengenai situasi tersebut, yakni jutaan petani dan nelayan tidak bisa mendapatkan pinjaman untuk usahanya.

“Jadi saya bilang ke Pak Prabowo. Harusnya diubah, Pak Prabowo setuju. Tim perbankan dipanggil Pak Burhan. Tidak diketahui merugikan perbankan Indonesia atau tidak. Karena tercatat, tidak.” Masih ada waktu, tapi hak untuk pulih tetap ada, sehingga 5-6 juta terpaksa berhutang ke rentenir,” kata Hashim.

“Jadi mereka tidak bisa mendapatkan pinjaman 5-6 juta dari rentenir pada akhirnya, saya baru tahu pinjaman yang mana, saya pihak, saya tidak boleh mengambil pinjaman, tapi saya kaget ketika mendengar “Saya kaget, pas dengernya,” ungkapnya.

(dce) Simak video berikut: Video: Mentan Ungkap Strategi RI Swasembada Pangan 4 Tahun Artikel Berikutnya Mentan Beri Kabar Buruk Produksi Beras Vietnam, RI Mata-mata Risikonya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *