JAKARTA, ILLINI NEWS – Pemerintah berjanji untuk bergabung dengan BRICS meski ada ancaman dari Presiden terpilih AS Donald Trump.
Trump dilaporkan mengancam akan mengenakan tarif perdagangan hingga 100% pada anggota BRICS. Pasalnya sekelompok negara, Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, mencetak mata uang yang bersaing dengan dolar AS.
Staf khusus Menteri Koordinator Perekonomian Raden Pardede mengatakan pemerintah Indonesia tidak terlalu tertarik untuk meminta BRICS membantu menciptakan mata uang baru untuk bersaing dengan dolar AS.
Jadi Indonesia tidak khawatir dengan ancaman Trump. Sebab, posisi Indonesia yang tidak percaya BRICS mampu menciptakan mata uang baru yang mampu mengimbangi dominasi dolar AS dalam sistem keuangan global.
“Karena negara-negara BRICS tidak bisa mengubahnya menjadi mata uang, maka itu tidak mungkin,” kata Raden Pardede usai menghadiri seminar bagi 100 ekonom Indonesia di Menara Bank Mega Jakarta, Selasa (12/03/2024).
Menurut Raden, tidak mungkin negara-negara BRICS menciptakan mata uang yang mampu menyaingi dominasi dolar AS, karena mencerminkan kehadiran bank sentral Uni Eropa yang menerbitkan mata uang bersama negara-negara Eropa, euro. , namun tidak pernah menggantikan dominasi dolar AS.
“Eropa menciptakan mata uangnya sendiri, punya bank sentral kan. Pertanyaannya, apakah mungkin ada bank sentral di BRICS? Antara India dan Rusia, itu tidak mungkin. Jadi ini masalah yang mencakup semua atau Spekulasi,” kata Raden. diklaim.
Menurut Raden, Tiongkok, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, tidak ingin mata uangnya, yuan, menjadi mata uang dominan di dunia seperti dolar AS.
“Yuan sendiri tidak convertible. Jadi hanya spekulasi untuk menimbulkan ketegangan, butuh waktu,” kata Raden.
Oleh karena itu, ia menegaskan, Indonesia tidak akan menghadapi risiko negatif apa pun jika bergabung dengan BRICS, apalagi Indonesia terus menerapkan kebijakan internasional yang terbuka dan aktif.
“Kita lihat kita juga BRICS, tapi kita juga ikut OECD. Nah, di sini sebenarnya kita unik,” ujarnya.
(arj/haa) Simak videonya di bawah ini: Video: Prabowo Ungkap Rencana RI Gabung BRICS dan OECD Artikel berikutnya Rusia dan CS Siapkan “Senjata Penghancur” Dollar, RI Berani Ikut?