Jakarta, ILLINI NEWS – Sektor perbankan Indonesia masih menunjukkan kinerja positif ditopang oleh pertumbuhan kredit.
Data Badan Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan kredit perbankan tumbuh 10,85% year-on-year (year-on-year) menjadi Rp 7.579,25 triliun per September 2024.
Menurut Badan Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh paling besar yaitu sebesar 12,26%, disusul kredit konsumsi sebesar 10,88%, dan kredit modal kerja sebesar 10,01%. Dibandingkan kepemilikan bank, bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yakni 12,80% (year-on-year).
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) perbankan meningkat 7,04% (year-on-year) menjadi Rp8.720,78 triliun. Berdasarkan jenis tabungannya, giro tumbuh sebesar 9,38%, tabungan sebesar 7,30%, dan deposito sebesar 4,95% (tahunan).
Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia juga menunjukkan adanya peningkatan positif penyaluran kredit baru pada triwulan III tahun 2024. Hal ini tercermin dari Neraca Bersih Tertimbang (WBT) alokasi kredit baru sebesar 80,6%. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan pertumbuhan kredit baru terbukti berasal dari kredit konsumsi yang didorong oleh penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (HLO).
Selain itu, AAC juga melakukan Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) AAC terhadap 93 bank responden pada triwulan III tahun 2024, yang hasilnya menunjukkan bahwa responden semakin optimis kinerja perbankan akan membaik pada triwulan III tahun 2024.
Hal ini juga terbukti dan tercermin pada kinerja keuangan perbankan di Indonesia, khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berikut rangkuman kinerja 10 bank teratas pada kuartal III 2024.
Riset ILLINI NEWS
[dilindungi email] (dilihat/dilihat)