JAKARTA, ILLINI NEWS – Menjelang berakhirnya acara penawaran umum perdana (IPO) perusahaan tahun ini, pemasok batubara termal PT Adaro Andalan Indonesia TBK (ADRO) diperkirakan akan menerima lebih banyak dana.
Saham AADI yang tercatat di bursa dengan harga Rp 5.550 per saham berhasil menghimpun dana baru sebesar Rp 4,32 triliun. Ini merupakan peraih keuntungan terbesar di antara saham-saham IPO yang sukses diperdagangkan tahun ini.
Anak usaha PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) ini pun disebut-sebut menjadi saham IPO terpanas tahun ini, dengan harga saham pasca IPO mencapai puncak auto reject (untuk saat ini) selama tiga hari berturut-turut.
Induk perusahaan tersebut sebelumnya telah melakukan penyertaan atau divestasi untuk mendivestasi bisnis batubara termal, sehingga investor berhak menebus saham AADI melalui mekanisme Penawaran Umum Pemegang Saham (PUPS).
Adapun IPO lainnya yang mendapat pendanaan jumbo tahun ini adalah PT Ankara Logistics Indonesia Tbk (ALII) senilai Rp 860,92 miliar.
Emiten yang bergerak di bidang jasa angkutan laut ini menerbitkan saham perdananya kepada publik pada 7 Februari 2024 dengan menerbitkan 3,17 juta saham atau setara dengan 20% dari total modal ditempatkan yang disetor penuh setelah proses IPO. .
Berikutnya adalah PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) yang menghimpun dana IPO Rp 532,78 miliar. Emiten pertambangan nikel itu melepas 1,22 miliar saham atau setara 20% kepada publik.
Ada PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) yang mendapat pendanaan Rp 400 miliar. Emiten yang bergerak di sektor sepeda dan roda dua dan tiga ini resmi tercatat di pasar modal pada 7 Februari 2024 bersama ALII.
Berikutnya adalah PT PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) yang menawarkan 1,95 juta saham dengan harga IPO Rp 200 per saham. Jumlah saham tersebut setara dengan 10,01% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO sehingga dana yang terkumpul mencapai Rp 390 miliar.
Lalu ada PT Multi Spinindo Jaya Tbk. (MSJA) kumpulkan Rp 264,71 miliar dari IPO. Emiten yang bergerak di industri kain bukan tenunan ini resmi tercatat di BEI pada 10 Januari 2024.
Berikutnya adalah PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) yang menghimpun dana IPO Rp 264 miliar. Saham IPO ini kalah menarik dibandingkan AADI yang harga sahamnya naik lima kali lipat dari Rs 880 per saham menjadi Rs 5.325 per saham pada Senin (16/12/2024).
Berikutnya adalah PT Superior Prima Success Tbk (BLES) dan PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) dengan dana IPO masing-masing Rp 240,43 miliar dan Rp 218,72 miliar.
Terakhir ada PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk. (SMGA) dana IPO Rp 183,75 miliar. Emiten yang banyak memperdagangkan bijih nikel dan batu bara ini tercatat di BEI pada 30 Januari 2024.
ILLINI NEWS Selidiki
(tsn/tsn)