berita aktual Emiten Energi Hero Global Investment HGII Siap IPO, Ini Prospeknya

JAKARTA, ILLINI NEWS – Pemasok sektor energi menyambut pendatang baru, PT Hero Global Investment Tbk (HGII), yang akan menggelar penawaran umum perdana (IPO) dan segera listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga awal berkisar Rp 200 hingga Rp 230 per unit. Penawaran umum akan berlangsung pada 3 hingga 7 Januari 2025. Selanjutnya, pendistribusian surat berharga tersebut akan jatuh pada 7 Januari 2025. Sedangkan pembagian saham akan dilakukan pada 8 Januari 2025. Dan perseroan akan listing pada 9 Januari 2025. .

Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 13 juta lot dan total saham sebesar 20%. Perseroan akan menghimpun dana IPO dari Rp 260 miliar menjadi Rp 299 miliar. Kapitalisasi pasarnya setara Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,49 triliun.

Penjamin emisi perseroan adalah OCBC Sekuritas Indonesia dan UOB Kay Hian Sekuritas.

Bagaimana dengan kinerja perusahaan dan prospeknya ke depan? Berikut rangkuman dan analisa IPO HGII.

Penggunaan dana IPO

1) 66% akan digunakan perseroan untuk menyetor modal ke anak perusahaan PT Siantar Sitanduk Energi (SSE), SSE akan digunakan sebagai penyertaan modal dan modal kerja sebagai berikut: a) Penyertaan modal 90,9%, 25 MW di wilayah Sumatera Utara Untuk mendirikan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (“PLTA”) (“Proyek SS”) dengan kapasitas sekitar Setelah melakukan 9,1% sebagai pendapatan operasional untuk proyek SS di wilayah Sumatera Utara yang ikut serta dalam SSE PPTL seperti yang dijelaskan pada artikel rencana penggunaan dana pertama di atas.

2) 31% akan digunakan oleh Perseroan untuk membayar anak perusahaan PT Multiprima Hidro Energi (MHE) dan akan digunakan oleh MHE sebagai beban usaha dan beban usaha dengan ketentuan sebagai berikut: a ) 19,4 di Wilayah Sumatera Utara (“Proyek LO “) % (sembilan belas empat desimal persen) sebesar 80,6% investasi untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (“PLTM”) berkapasitas 10 MW. MHE akan berpartisipasi dalam PPTL setelah memenangkan pendanaan untuk proyek LO di PPTL wilayah Sumatera Utara.

3) 3% akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan untuk menunjang kegiatan usaha utama perusahaan untuk membayar biaya operasional perusahaan, termasuk namun tidak terbatas pada untuk mendukung audit sampai dengan biaya studi yang mungkin diperlukan untuk analisis keuangan. . Energi baru terbarukan (“EBT”) dari proyek energi pembangkit listrik tenaga air dan EBT lainnya (seperti biomassa, biogas, atau tenaga surya).

Bisnis

Kegiatan bisnis Perusahaan saat ini mencakup tata kelola perusahaan dan kegiatan tinjauan manajemen lainnya.

Hingga prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempunyai delapan anak perusahaan, dua di antaranya merupakan anak perusahaan operasional dan pendukung.

Kinerja keuangan

Pendapatan perseroan pada Juni 2024 turun 6,08% menjadi Rp56,52 miliar dibandingkan Rp60,18 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan perseroan berasal dari pembangkit listrik tenaga mini hidro.

Namun semakin banyaknya jumlah perusahaan mampu mendorong peningkatan laba perusahaan. Pada Juni 2024, ambang batasnya dilaporkan sebesar 89,96% dan pada Juni 2023 sebesar 78,08%.

Laba tahun berjalan perseroan per Juni 2024 meningkat 22,30% menjadi Rp 26,31 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 21,51 miliar.

Hitung biayanya

Perseroan melaporkan nilai wajar atau nilai buku (BV) sebesar Rp 112 hingga Rp 118 per saham. Saat ini harga IPO yang ditawarkan perseroan adalah Rp 200 hingga Rp 230 per saham. Jadi jika dihitung nilai wajarnya, perseroan membukukan Price Book Value (PBV) sebesar 1,78 hingga 1,95. Artinya valuasi IPO HGII tidak mahal.

Catatan jejak audit

Menariknya, perseroan berada di bawah penjamin emisi dengan rekam jejak saham IPO yang baik pada hari pertama pencatatan.

Prospek bisnis

Penggunaan listrik di Indonesia tumbuh dengan baik, dan penjualan listrik akan tumbuh dari 270,82 terawatt jam (TWh) pada tahun 2022 menjadi 285,23 TWh pada tahun 2023. Pertumbuhan tersebut mewakili peningkatan sebesar 14,41 tera watt hour (TWh) dan pertumbuhan sebesar 5,32%. . Prospek pengembangan ketenagalistrikan Indonesia juga didukung oleh laporan RUPTL PLN 2021-2030.

Berdasarkan publikasi RUPTL PLN 2021-2030 juga diumumkan bahwa PLN akan mendukung pihak swasta dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia, dimana PLN berencana membangun 64,8% untuk swasta dan 35,2% dari Indonesia. Insinyur Listrik. Seluruh rencana pengembangan swasta dari PLN sebesar 26.303 megawatt (MW) dan 14.269 megawatt (MW).

Dari total pengembangan sebesar 40.575 megawatt (MW), pengembangan listrik terbarukan diperkirakan mencapai 20.923 megawatt (MW) atau 51,6% dari total pengembangan listrik, dan 11.779 megawatt (MW) atau 56,3%. Sektor swasta. Produsen dengan 9.144 megawatt (MW) atau 43,7% produsen PLN.

Disclaimer: Artikel ini dibuat oleh jurnalis ILLINI NEWS sebagai opini penelitian. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk keuangan atau saham. Pilihan ada di tangan pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh pilihan ini. (untuk melihat / melihat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *