illini news Awal 2025 Diselimuti Sentimen Penting, Investor Waspada Hal Ini!

Jakarta, ILLINI NEWS – Pekan depan, sentimen domestik dan internasional akan kembali membebani pasar keuangan domestik. Data PMI unggulan dari sumber luar dan dalam negeri.

Tidak ada sentimen pada Senin (30/12/2024) yang berdampak signifikan terhadap pasar keuangan Tanah Air.

Sebaliknya, data Tiongkok yang akan dirilis pada Selasa (31/12/2024) yaitu PMI manufaktur dan non-manufaktur dari NBS (National Bureau of Statistics).

Pada awal November 2024, PMI manufaktur NBS resmi Tiongkok naik menjadi 50,3 pada November 2024, mengalahkan konsensus pasar dan mencatat angka tertinggi sejak April. Ini adalah pertumbuhan aktivitas pabrik selama dua bulan berturut-turut menyusul serangkaian langkah dukungan dari Beijing sejak akhir September.

Sementara itu, perkiraan dan konsensus sejauh ini memperkirakan kenaikan PMI manufaktur Tiongkok untuk bulan Desember.

Jika hal ini benar-benar terjadi, maka akan menjadi angin segar bagi Indonesia, karena Tiongkok merupakan mitra dagang utama ekspor dan impor Indonesia.

Apalagi, pada Rabu (1/1/2025) yang merupakan hari raya Tahun Baru dan hari libur, mood global sedang sangat rendah.

Di hari kedua, Kamis (2/1/2025), ada dua data penting negara yang patut diwaspadai para pemasar, yakni PMI Manufaktur dan Indeks Harga Konsumen (CPI) Desember 2024.

Sebagai catatan, PMI Manufaktur S&P Global Indonesia November 2024 naik menjadi 49,6 dari 49,2 pada dua bulan terakhir. Meskipun ini merupakan kontraksi aktivitas pabrik selama lima bulan berturut-turut, tingkat penurunannya merupakan yang paling ringan sepanjang seri ini.

Meskipun terjadi penurunan pesanan baru, tingkat produksi dan pengadaan meningkat untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Sementara itu, permintaan asing turun pada laju tercepat dalam sembilan bulan berturut-turut. Ketenagakerjaan mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari tiga tahun, sementara simpanan pekerjaan sedikit menurun selama enam bulan berturut-turut. Ada beberapa perbaikan dalam pengiriman.

Sore berikutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IHK yang menunjukkan inflasi tahunan/tahunan saat ini.

Data terakhir menunjukkan inflasi tahunan Indonesia 1,71% lebih tinggi dibandingkan periode Oktober, 1,55% atau lebih rendah, namun masih dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 1,5% hingga 3,5%.

Pelaku pasar akan mencermati data inflasi, mengingat data tersebut bisa sangat sensitif, apalagi jika angkanya di bawah 1,5%.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email] (rev/rev)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *