illini news India, China & Vietnam Sumbang Rp 240 T ke RI Karena Harta Karun Ini

Jakarta, ILLINI NEWS – India tetap menjadi pasar terbesar batu bara Indonesia. India bahkan menyerap sepertiga ekspor batu bara Indonesia pada tahun lalu.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kapasitas ekspor batu bara Indonesia pada tahun 2024 mencapai 405,76 juta ton. Volume ekspor meningkat 6,86% dibandingkan tahun 2023. Namun dari segi nilai, ekspor batu bara mengalami penurunan sebesar 11,86% menjadi 30,49 miliar dolar atau setara Rp499,28 triliun (1 dolar = Rp 16.375).

Indonesia merupakan eksportir utama batubara, khususnya jenis batubara termal. Di antara 10 besar tujuan ekspor batubara Indonesia pada tahun 2024, semuanya adalah negara-negara Asia.

Batubara termal merupakan salah satu jenis batubara yang digunakan sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik. Saat ini penjualan batubara metalurgi banyak digunakan dalam industri baja.

India menempati urutan pertama dalam daftar pasar batubara Indonesia dengan volume 108,07 juta ton atau turun 0,79%. Dari segi nilai, ekspor batubara India pada tahun 2024 mencapai $6,25 miliar atau setara Rp102,34 triliun atau turun 13,93%.

India telah menjadi pembeli batu bara terbesar di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut, dengan volume mencapai 100 juta ton.

Di bagian selatan India terdapat Tiongkok, yang merupakan pasar utama batubara Indonesia. Kebutuhan batu bara China di Indonesia pada tahun 2024 meningkat 14,06% menjadi 93,16 juta ton. Namun dari segi nilai, ekspor batu bara Tiongkok turun 6,04% menjadi 6,55 miliar dolar.

Peningkatan permintaan juga dilaporkan terjadi di Vietnam. Ekspor batu bara Vietnam meningkat 37,4% menjadi 27,19 juta ton senilai 1,79 miliar dolar.

Permintaan Vietnam semakin meningkat seiring dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian negara tersebut. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat sebesar 7,09%, Vietnam membutuhkan lebih banyak energi.

Tingginya permintaan dari India, China, dan Vietnam tentu saja membantu Indonesia. Total ekspor ke ketiga negara tersebut mencapai 228,42 juta ton atau sekitar 56% dari total. Nilai ekspornya mencapai 14,59 miliar dolar atau setara Rp238,87 triliun atau hampir Rp240 triliun.

TIM PENELITI ILLINI NEWS (mae/mae)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *