berita aktual Katanya Negara Agraris, RI Malah Juara Impor Gula di Dunia

Jakarta, ILLINI NEWS – Kasus korupsi impor gula yang belakangan menyita perhatian publik rupanya memberikan ironi yang sangat besar bagi Indonesia, karena Indonesia sendiri juga disebut sebagai negara agraris.

Tahun ini saja, Indonesia masih menjadi negara pengimpor gula terbesar di dunia. Menurut data Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS), hingga Mei 2024, Indonesia akan mengimpor gula sebanyak 5,55 juta ton.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan China yang mengimpor gula sebanyak 5 juta ton. Volume tersebut mencakup impor gula mentah, baik konsumsi maupun gula rafinasi, serta impor gula konsumsi yang dialokasikan pemerintah.

Ironisnya, mengingat Indonesia yang tergolong negara agraris masih menjadi importir gula terbesar di dunia.

Selain Indonesia, Asia Tenggara juga mencakup Malaysia yang termasuk dalam 10 negara pengimpor gula terbesar di dunia. Namun impor gula Malaysia jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia yang mencapai 2,07 juta ton pada Mei 2024.

Padahal, dalam sembilan bulan tahun 2024, Indonesia tercatat mengimpor gula sebanyak 3,66 juta ton, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Nilainya tak kurang dari 2,15 miliar dolar AS, atau dengan laju pertumbuhan rupiah di kisaran Rp 15.500 per dolar AS, berarti nilai impornya mencapai 33 triliun.

Rinciannya, negara asal impor gula Indonesia adalah Brazil dengan volume 2,13 juta ton dan nilai nominal 1,23 miliar dolar, kemudian Thailand dengan volume 920 ribu ton dan nilai 553,43 juta dolar. disusul Australia dengan volume 500 ribu ton dan nilainya mencapai US$ 283,51 juta.

Mengutip pemaparan Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (21/10/2024), yang ditayangkan di kanal YouTube Kementerian BUMN. Dalam negeri, kebutuhan gula pasir nasional mencapai 2,933 juta ton per tahun atau 244.449 ton per bulan.

Pemaparan tersebut menampilkan Proyeksi Perimbangan Pangan Nasional 2024 yang dimutakhirkan pada 25 September 2024. Tertulis pada tahun 2024 diperkirakan tersedia 4,12 juta ton gula secara nasional.

Angka tersebut diperoleh dari perkiraan produksi nasional sebesar 2,41 juta ton. Kemudian ada impor Januari-Agustus 2024 sebanyak 453.628 ton, dan rencana impor periode September-Desember 2024 sebanyak 309.369 ton. Selain itu, tidak ada rencana implementasi atau ekspor.

Sebagai catatan, data tersebut belum termasuk impor GKM untuk industri gula rafinasi atau gula industri.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bisa swasembada pangan dalam 4 tahun ke depan. Prabowo menunjuk Zulkifli Hasan sebagai Menteri Koordinator Pangan.

Kemarin, Selasa (29/10/2024), beberapa menteri dari seluruh kementerian menggelar rapat koordinasi untuk mencapai swasembada pangan di tahun-tahun mendatang. Zulkifli Hasan memimpin rapat.

“Kita berpacu dengan waktu, Presiden sudah berulang kali mengatakan bahwa kita ingin negara kita mandiri pangan,” kata Zulkifli kemarin.

Ia menyebutkan pentingnya koordinasi karena merupakan satu kesatuan dalam sebuah tim, oleh karena itu kerja sama yang baik harus terjalin untuk mencapai swasembada pada tahun 2028.

“Kemarin sore bahkan malam hari kami terus melakukan rapat koordinasi untuk mengkaji permasalahan tersebut dan mencari solusinya agar kita bisa swasembada pangan pada tahun 2028,” kata Zulkifli.

Ia juga menyinggung persoalan dana daerah pada tahun 2024 yang mencapai Rp 71 triliun dalam APBN. Dari total anggaran tersebut, sebesar Rp14 triliun atau 20% dari total anggaran tidak dimanfaatkan dengan baik. Anggaran ini akan dialokasikan untuk ketahanan pangan.

“Apalagi ini Menteri Desa, Menteri Desa ada dana desa untuk ketahanan pangan. Dana desa ada Rp 14 triliun lebih. harus lakukan, lakukan untuk sadar gizi,” kata Zulkifli.

INVESTIGASI ILLINI NEWS

[dilindungi email] (chd/chd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *