Jakarta, ILLINI NEWS – Perekonomian Vietnam tumbuh tahun lalu. Negara dengan jumlah penduduk 100 juta jiwa akan memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 7,09% pada tahun 2024.
Kenaikan sebesar 7,09% tersebut melampaui target pemerintah dan merupakan yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Pertumbuhan tersebut juga jauh di atas 6,5% yang ditetapkan pemerintah.
Nguyen Thi Huon, direktur jenderal Badan Pusat Statistik (CSO), menjelaskan bahwa kenaikan sebesar 7,09% menunjukkan pemulihan yang luar biasa dan menempatkan negara tersebut sebagai kekuatan dalam perekonomian regional, dikutip Reuters.
Huong mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi negaranya mengalami percepatan sepanjang tahun, dengan setiap kuartal menunjukkan perbaikan yang progresif.
Perekonomian Vietnam (year-on-year) tumbuh sebesar 5,98% pada kuartal pertama, diikuti 7,25% pada kuartal kedua, 7,43% pada kuartal ketiga, dan 7,55% pada kuartal keempat.
Sektor jasa muncul sebagai pendorong utama pertumbuhan sepanjang tahun ini, yang memberikan kontribusi sebesar 49,46% terhadap pertumbuhan total produk domestik bruto (PDB), meningkat sebesar 7,38%.
Sementara itu, sektor industri dan konstruksi, pertanian, kehutanan, dan perikanan masing-masing memberikan kontribusi sebesar 45,17% dan 5,37% terhadap pertumbuhan PDB negara, atau tumbuh sebesar 8,24% dan 3,27%.
PDB Vietnam akan mencapai lebih dari VND 11,51 kuadriliun atau sekitar US$476,3 miliar pada tahun 2024, sedangkan PDB per kapita akan meningkat menjadi VND 114 juta atau sekitar US$4.700 pada tahun 2024, meningkat sebesar US$377 dibandingkan tahun 2023.
Produktivitas tenaga kerja juga meningkat secara signifikan, mencapai VND 221,9 juta, atau sekitar $182 per pekerja.
Huong menjelaskan bahwa pencapaian ekonomi yang menggembirakan pada tahun 2024 menjadi landasan penting bagi Vietnam untuk mempercepat pertumbuhan pada tahun 2025 dan mencapai tujuan yang ditetapkan dalam rencana pembangunan ekonomi dan sosial lima tahun untuk tahun 2021-2025. Ekspor juga memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian Vietnam. Pada tahun 2024, ekspor Vietnam tumbuh 14,3% dan mencapai nilai US$405,53 miliar. Perlu disebutkan bahwa ekspor Thailand hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan Indonesia. Pada Januari-November 2024, ekspor Indonesia hanya bernilai $241,25 miliar. Pertumbuhan ekspor didorong oleh penjualan barang elektronik, telepon seluler, pakaian, dan produk pertanian. Investasi Vietnam juga berjalan cepat berkat kuatnya aliran modal asing. Investasi langsung akan tumbuh sebesar 9,4% menjadi 25,35 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Indonesia tertinggal jauh Dengan pertumbuhan sebesar 7,09%, perekonomian Vietnam bisa menjadi salah satu yang tertinggi di Asia dan terbesar di ASEAN. Pada kuartal ketiga tahun 2024, negara-negara tetangga Vietnam di ASEAN hanya mampu tumbuh sebesar 5% atau bahkan 3%. Misalnya, Indonesia tumbuh sebesar 5,93% pada kuartal III tahun 2024. Saingan terbesar Vietnam, Filipina, tumbuh sebesar 5,8% hingga kuartal ketiga tahun 2024. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2024 akan terus terjaga di level 5%. Hal tersebut dikatakan Menteri Keuangan Shri Muljani Indravati pada konferensi pers APBN 2024, Senin (1/6/2025). Oleh karena itu, pertumbuhan Indonesia hanya akan berada pada kisaran 5% pada tahun ini.
“Untuk kuartal IV masih menunggu data BPS, kami perkirakan masih bertahan di kisaran 5% (pertumbuhan ekonomi),” kata Sri Muljani.
RISET ILLINI NEWS [email dilindungi] (mae/mae)