Jakarta, ILLINI NEWS- Di dunia yang terus berubah, reputasi merupakan aset yang sangat berharga. Bagi organisasi, kepercayaan publik merupakan landasan kuat yang memungkinkan mereka bertahan dalam badai krisis.
Public Relations (PR) merupakan bidang komunikasi yang hadir sebagai jembatan antara organisasi dan khalayak, membangun cerita, dan merangkai cerita yang dapat menginspirasi. Namun, peran humas bukan sekadar menyampaikan pesan; Ini adalah seni praktis untuk menciptakan hubungan yang jelas, terutama dalam situasi sulit ketika iman diuji.
Public Relations (PR) merupakan upaya praktis untuk membangun dan memelihara citra positif suatu perusahaan melalui komunikasi yang efektif dengan para pemangku kepentingan.
Menurut McKinsey, hubungan masyarakat adalah “sebuah proses membangun kepercayaan dan kekuatan dalam sebuah organisasi.” Dalam hal ini, humas berperan sebagai penghubung antara organisasi dan komunitas, dengan fokus pada pengelolaan reputasi melalui penyebaran informasi, kolaborasi, dan adaptasi terhadap perubahan keadaan.
Public Relations tidak hanya sekedar menyampaikan pesan, namun juga membangun hubungan. Menurut Edelman Trust Barometer Trust merupakan mata uang utama dalam hubungan antara perusahaan dan pemangku kepentingannya.
Dalam lingkungan bisnis saat ini, kepercayaan ini tidak hanya mencakup konsumen, namun juga investor, regulator, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, humas yang baik menjadi pilar utama untuk menjaga kredibilitas dan umur panjang perusahaan.
Di saat krisis, humas menjadi alat utama untuk mengontrol berita dan menjaga kepercayaan. Harvard Business Review (HBR) menekankan pentingnya “komunikasi yang transparan dan empati”, terutama ketika ketidakpastian muncul. Dalam hal ini, strategi PR terbaik mencakup transparansi, kemampuan beradaptasi, dan daya tanggap. Pentingnya hubungan masyarakat dalam krisis ini juga tercermin dalam kepemimpinan yang kuat. Menurut Harvard Business Review, komunikasi yang jelas, penuh kasih sayang, dan transparan dari para pemimpin dapat membangun kepercayaan antara karyawan dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip McKinsey tentang “batas rahasia”, di mana kepercayaan diri adalah kunci untuk memotivasi tim dalam menghadapi tantangan. Oleh karena itu, hubungan sosial tidak hanya berkontribusi untuk mempertahankan pengakuan, tetapi juga mempererat persatuan.
Pertamina Internasional (KPI) adalah contoh nyata dimana strategi PR yang baik memegang peranan penting. Dengan menyelesaikan proyek berskala besar seperti Rencana Induk Pembangunan Balikpapan (RDMP), KPI menghadapi permasalahan terkait emisi dan energi berkelanjutan.
Dengan menunjukkan prestasi seperti pendanaan proyek senilai US$3,1 miliar, KPI tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor, namun juga memperkuat komitmen masyarakat terhadap prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Inisiatif sosial seperti konservasi mangrove semakin menunjukkan komitmen KPI dalam mendukung transisi.
Freeport Indonesia juga telah mengambil tindakan serupa. Perusahaan yang sempat menghadapi permasalahan lingkungan di tambang Grasberg ini menggunakan pendekatan hubungan masyarakat berbasis transparansi untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat. Freeport telah menunjukkan upayanya dalam pemulihan lingkungan setelah penambangan dan investasi di Papua. Pendekatan ini, seiring dengan kepemimpinan Edelman tentang pentingnya membangun kepercayaan, mampu menciptakan cerita positif di mata publik.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan listrik nasional juga menghadapi permasalahan serupa. Kritik terhadap sistem distribusi listrik dan dampaknya terhadap harga listrik di tanah air menjadi topik yang kerap dilontarkan masyarakat.
Namun, PLN menggunakan PR untuk memperkuat kegiatan distribusi pedesaan dan penggunaan energi terbarukan. Fokus kampanye pada inovasi seperti tenaga surya dan listrik berhasil memperkuat posisi PLN sebagai pemimpin dalam transmisi energi ramah lingkungan, sejalan dengan visi PRSA tentang pentingnya pengelolaan komunikasi baru.
Di sektor keuangan, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan Banki Mandiri juga merupakan contoh strategi PR yang berhasil mengatasi permasalahan umum. BNI menggunakan program CSR lingkungan seperti “BNI Go Green” untuk menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan.
Sementara itu, Bank Mandiri fokus pada transparansi energi terbarukan, serta mengedukasi masyarakat mengenai tantangan kredit lingkungan hidup di negara-negara berkembang. Pendekatan terhadap pendidikan publik ini sejalan dengan pedoman Hubungan Masyarakat (IPR) Institut untuk membangun kepercayaan melalui komunikasi berbasis informasi yang konsisten.
Telkom Indonesia juga memiliki keahlian yang luar biasa dalam manajemen masalah. Pada tahun 2022, perusahaan menghadapi tuduhan pelanggaran data pelanggan IndiHome.
Telkom kemudian menggelar konferensi pers yang dipimpin oleh Ahmad Reza, Vice President Communications and Business and Investor, untuk menekankan langkah keamanan data yang dilakukan. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Telkom terhadap transparansi dan keamanan siber, sekaligus meminimalkan risiko yang diketahui.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Perikanan juga tidak lepas dari peran penting humas. Dalam situasi kebijakan publik yang sangat sulit, kedua lembaga ini dapat mengambil manfaat dari strategi komunikasi yang kolaboratif dan kolaboratif untuk mengkomunikasikan visi mereka kepada publik. Menurut HBR, melakukan transparansi dan keterlibatan dengan masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan terhadap pejabat terpilih.
Masalah kehumasan harus mengedepankan transparansi, inovasi, dan komunikasi yang penuh kasih. Menurut PRSA (2023), “Hubungan masyarakat bukan hanya tentang manajemen reputasi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat.” Dengan strategi ini, perusahaan dapat membangun kepercayaan jangka panjang, meski ada masalah.
Dalam situasi seperti epidemi, masalah lingkungan atau masalah keamanan informasi, hubungan masyarakat berada di garis depan dalam melindungi dan meningkatkan citra organisasi. Keterampilan komunikasi yang kuat, transparansi, dan keberanian mengakui kesalahan menjadi landasan membangun kepercayaan masyarakat.
Contoh dari perusahaan seperti Pertamina International Refinery, Freeport Indonesia dan Telkom Indonesia menunjukkan bagaimana humas dapat mengubah masalah menjadi peluang, menjaga reputasi dan memberikan hasil yang positif.
Peran humas kembali menekankan pentingnya keterlibatan dan komunikasi yang efektif. Dalam setiap situasi yang dihadapi, kepercayaan merupakan benang merah yang menghubungkan keberlanjutan dan kepentingan publik. Ketika strategi PR direncanakan dengan baik dan dilaksanakan dengan integritas, hal ini tidak hanya mempertahankan prestise, namun juga menciptakan hubungan yang kuat dan bertahan lama.
Oleh karena itu, ketika permasalahan muncul secara tidak terduga, humas bukan sekadar alat komunikasi. Sebagai teknik manajemen kepercayaan, seni tidak hanya mengubah persepsi masyarakat, tetapi juga menentukan masa depan masyarakat.
Uraian di atas menunjukkan pentingnya peran humas, sekretaris perusahaan, dan departemen komunikasi terhadap citra dan keberlanjutan perusahaan. ILLINI NEWS mengakui hal tersebut dan memuji kinerja sekretaris perusahaan dalam acara ‘Komunikasi’ ILLINI NEWS Awards 2023.
Riset ILLINI NEWS
(menyematkan/menyematkan)