Jakarta, ILLINI NEWS – Tahun 2025 bisa menjadi tahun yang spesial bagi pecinta astronomi. Langit malam menawarkan sederet fenomena yang tak hanya memukau mata, tapi juga membuka kemungkinan pemahaman lebih dalam tentang alam semesta.
Indonesia dengan letaknya yang strategis menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati berbagai peristiwa surgawi tersebut.
Mulai 20 Januari, parade planet menampilkan Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, empat planet yang bisa dilihat dengan mata telanjang, berjejer rapi di langit malam.
Indonesia adalah salah satu tempat terbaik untuk mengamati fenomena ini tanpa instrumen atau teleskop.
Fenomena ini menjadi pengingat betapa eratnya keterhubungan planet-planet di tata surya kita, sekaligus menjadi kesempatan langka bagi manusia untuk mengamati keteraturan alam semesta.
Hujan meteor siap mewarnai malam sepanjang tahun. Mulai dari Quadrantid di bulan Januari hingga Geminid di bulan Desember, langit Indonesia akan dihiasi jejak cahaya sisa debu komet. Perseids, yang mencapai puncaknya antara 11 dan 12 Agustus, diperkirakan menjadi salah satu yang paling spektakuler, dengan lebih dari 100 meteor per jam pada malam terbaik.
Pada bulan September, gerhana bulan total akan menciptakan momen spesial. Dijuluki “Blood Moon”, fenomena ini terjadi ketika sinar matahari yang melewati atmosfer bumi memantulkan warna merah ke permukaan Bulan. Indonesia menjadi salah satu wilayah utama yang bisa menikmati pemandangan tersebut dengan jelas.
Tidak semua fenomena tahun ini bisa diapresiasi di Indonesia. Gerhana matahari sebagian pada 29 Maret misalnya, hanya akan terlihat di Eropa dan Amerika.
Secara internasional, perhatian juga terfokus pada aurora borealis, fenomena cahaya utara, yang diperkirakan akan meningkat tahun ini karena puncak aktivitas matahari. Negara seperti Norwegia dan Islandia akan menjadi destinasi impian para pemburu aurora.
Secara astronomis, fenomena ini tidak hanya menawarkan estetika, tetapi juga peluang penelitian ilmiah. NASA menggunakan data ini untuk lebih memahami interaksi antar benda langit.
Di Indonesia, kolaborasi antara BRIN dan komunitas astronomi setempat terus berupaya mendorong pengamatan langit malam, sehingga mendekatkan masyarakat pada ilmu pengetahuan.
Survei ILLINI NEWS (emb/emb)