Jakarta, ILLINI NEWS – Nilai tukar rupiah menguat terhadap won Korea (KRW) dibandingkan tahun lalu. Kekuatan ini berarti masyarakat Indonesia harus merogoh kocek lebih dalam jika ingin bepergian ke Seoul dan kota-kota lain di Korea Selatan.
Rangkumannya menunjukkan bahwa 1 Won Korea (KRW) sama dengan Rp 11,03, jadi Rp 10 juta Anda sama dengan KRW 905.879, 16. Namun, ini jumlah yang kecil. Jangan lupa untuk memotong biaya manajemen atau membeli/menjual selisih nilai tukar yang dapat merusak nilai tukar Anda. Setelah perhitungan sebenarnya Angka ini mungkin turun 3-5% tergantung di mana mata uang tersebut ditukar.
Jumlah ini sudah lebih dari setahun yang lalu. Dalam nota penyajian kembali, 1 KRW = Rp 12,23 jika mendatangkan 10 juta rupiah. Harganya Rp 817.661,49.
Dengan perubahan nilai tukar saat ini, 10 juta rupiah cukup untuk menghabiskan seminggu di Korea Selatan dan tetap bersenang-senang.
Biaya hidup rata-rata wisatawan di Korea adalah antara 100.000-120.000 won sudah termasuk akomodasi terjangkau, jajanan pinggir jalan, dan transportasi umum. Dengan format liburan hemat namun tetap menyenangkan, Rp10 juta cukup untuk 6-8 hari.
Perhitungan ini mengasumsikan Anda memilih hostel atau wisma. Nikmati jajanan khas kaki lima seperti tteokbuki dan hotteok. dan jelajahi atraksi populer seperti Gyeongbokgung dan Menara Namsan.
Pelemahan KRW terhadap dolar dapat mempengaruhi harga barang-barang impor yang sering dikonsumsi wisatawan, seperti kopi Starbucks atau makanan ringan global lainnya.
Sisi positifnya, pengurangan ini memberikan sedikit “diskon” bagi wisatawan Indonesia. Namun perlu diketahui bahwa kenaikan harga terjadi di Korea Terutama di kawasan wisata utama. Hal ini dapat mengimbangi keuntungan nilai tukar.
Nilai tukar won terdepresiasi relatif terhadap mata uang lainnya. Termasuk rupee.
Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu faktor yang memberikan tekanan pada mata uang Asia, termasuk KRW. Dengan meningkatnya imbal hasil obligasi AS, investor lebih memilih aset dalam mata uang dolar, sehingga menempatkan KRW pada posisi yang menarik
Namun konflik sipil Korea juga memberikan tekanan pada kemenangan.
Penyebab utamanya adalah kekacauan di Korea Selatan. Apalagi setelah deklarasi darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk-yeol menimbulkan gejolak politik di negara tersebut. Hal ini bermula ketika Yoon mengumumkan darurat militer pada tengah malam tanggal 3 Desember 2024. Ia menuduh pihak oposisi melakukan hal tersebut Mereka menyebutnya “Pasukan Perlawanan Korea Utara” dan mengatakan mereka telah menciptakan krisis yang mengancam tatanan konstitusional. KRW1,443.4/US$ pada siang hari dan ditutup pada KRW1,414.47/US$ pengunduran diri Yoon dari dinas militer penuh di Korea Selatan. Hal ini tidak menghentikan kekacauan. Kerusuhan di negara Soma masih berlanjut hingga saat ini. Pemimpin konservatif itu kini didakwa melakukan penghasutan kriminal. Hal ini dapat mengakibatkan hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati. Dalam skandal suap yang berpusat pada pejabat korup, istrinya Kim Geun-hye
Riset ILLINI NEWS
(dikubur/dikubur)