Batavia, ILLINI NEWS – Pemerintah menargetkan produksi minyak nasional pada tahun 2025 sebesar 630 ribu barel per hari (bph).
Tenaga Ahli Kementerian ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur Migas, Anggawira mengatakan, tujuan tersebut tidak lepas dari upaya yang akan dilakukan, mulai dari pemanfaatan sumur-sumur yang tidak memanfaatkan teknologi.
Anggawira harus dievaluasi karena sudah menggunakan teknologi terkini, diharapkan potensi peningkatan removal (produksi minyak siap jual) bisa didapat. Sementara produksi minyak Indonesia masih berada pada kisaran 590.000 hingga 600.000 barel per hari.
“Nah, tahun depan kita punya target ya, angka penurunannya masih bisa kita pertahankan, tapi elevasinya juga akan kita naikkan menjadi sekitar 630 ribu, ini harapan kita,” ujarnya kepada ILLINI NEWS, Selasa (5/11). /2024).
Selain itu, ia juga mengungkapkan Kementerian ESDM berencana menawarkan sumur-sumur tidak aktif yang tidak dioptimalkan oleh Pertamina untuk investasi.
Menurut dia, langkah tersebut merupakan pengorbanan upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Masih terdapat potensi peningkatan produksi dari sumur minyak yang menganggur.
“Arahan Menteri kemarin untuk menggarap area atau sumur yang sudah tidak dioptimalkan lagi oleh Pertamina, segera dikembalikan ke negara,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya membagi sumur-sumur idle di Indonesia. Hal ini penting untuk meningkatkan produksi minyak siap jual atau elevasi yang terus menurun setiap tahunnya.
Bahlil mengatakan, pihaknya telah membentuk gugus tugas khusus menangani pemanfaatan sumur menganggur. Jika para pekerja tidak berniat mengaktifkannya kembali, pemerintah siap mengambil alih pengelolaannya.
“Kalau dia mau kerja ya nggak apa-apa. Kalau tidak mau serahkan ke pemerintah,” kata Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (11/1/2024).
Selain itu, Bahlil mengatakan pihaknya tengah mengkaji sejumlah sistem pengelolaan sumur yang tidak aktif tanpa mekanisme lelang. Jadi prosesnya efektif.
“Kalau lelangnya lama, kita ngapain? Kita cuma bisa ngebut. Di negara bagian ini aturannya banyak. untuk rakyat kecil,” ujarnya.
Bahlil memperkirakan setidaknya terdapat 4.500 hingga 5.000 sumur menganggur di Indonesia. Meski setiap sumur hanya mampu memproduksi antara 10 hingga 15 barel, namun jika diakumulasikan akan menambah dampak pembuangannya.
(wia) Tonton di bawah: Video: Bikin Pabrik LPG 2 Juta Ton untuk Kurangi Impor, Siapkah RI? Artikel Berikutnya RI Bakal Punya Pasokan Minyak Jumbo di 2018, Ini Sumbernya