Jakarta, ILLINI NEWS – Warren Buffett dikenal dengan strategi investasi nilai yang membantunya membangun kekayaannya. Strategi ini melibatkan kepemilikan saham untuk waktu yang lama.
Menurut ILLINI NEWS.com, investor kawakan dari Omaha merangkum filosofi ini dalam satu kalimat: “Yang memberi Anda peluang adalah ketika orang lain melakukan hal-hal bodoh.” Dia mengatakan hal ini pada rapat umum pemegang saham (RUPS) Berkshire Hathaway pada Mei 2023.
FYI, investasi adalah strategi membeli saham atau bisnis yang nilainya terlalu rendah ketika sedang ramai dijual dengan harga diskon. Pendekatan ini berfokus pada kepemilikan aset-aset ini untuk jangka panjang dan memandu Buffett menuju investasi terbaik.
Selama krisis keuangan tahun 2008, Buffett membeli saham Bank of America, yang kini menjadi salah satu kepemilikan terbesarnya. Dia juga membeli saham Goldman Sachs, meski kini dia telah menjual seluruh kepemilikannya di bank tersebut.
Strategi membeli ketika orang lain panik membantu Berkshire Hathaway mencapai keuntungan sebesar 3,787,464% dari tahun 1965 hingga akhir tahun lalu. Angka tersebut mengalahkan return S&P 500 yang hanya sebesar 24,708% pada periode yang sama.
Meski dunia terus berubah, Buffett tetap optimis terhadap peluang investasi. “Dalam 58 tahun Berkshire memimpin, jumlah orang yang melakukan hal-hal bodoh telah meningkat secara dramatis, dan mereka melakukan banyak hal bodoh.”
Ia menambahkan, alasan utama banyak orang melakukan kesalahan ini adalah karena mudahnya mengambil uang dari orang lain. “Saya ingin dilahirkan hari ini, tidak memulai dengan uang yang terlalu banyak dan mengubahnya menjadi uang yang banyak.”
Charlie Munger, wakil ketua Berkshire Hathaway dan tangan kanan Buffett, memiliki pandangan yang lebih pesimistis. “Saya pikir investor akan menghadapi lebih banyak tantangan karena lebih banyak pesaing dengan lebih sedikit peluang.”
Munger menyarankan investor untuk membiasakan diri dengan penurunan imbal hasil. Meski begitu, Buffett tetap yakin bahwa peluang akan selalu ada, terutama ketika banyak orang mengambil keputusan berdasarkan pemikiran jangka pendek.
.