JAKARTA, ILLINI NEWS – Perang Rusia-Ukraina yang belum usai, serta meluasnya konflik Timur Tengah hingga Lebanon dan Iran, berpotensi mengganggu rantai pasok akibat perang sehingga menaikkan harga banyak komoditas seperti minyak mentah. . Minyak dan kenaikan inflasi dunia yang menyertainya, termasuk Direktur Perencanaan dan Analisis Statistik Makro Indonesia di Bipnas, Eka Kandra Buana, mencatat upaya pemerintah memprediksi dampak perang terhadap bahan bakar. Harga dan subsidi energi pemerintah. Selain itu, jika perang terus berlanjut dan meluas, kemungkinan besar akan terjadi tekanan terhadap nilai tukar yang berdampak pada daya beli dan konsumsi nilai tukar dalam negeri, kata Kepala Riset Industri dan Regional Bank Mandiri, Dandi Ramdani posisi dasar rupee. Pada USD 16.000 dikatakan berada di bawah IDR, namun masih terdapat ruang untuk penguatan mengingat potensi perbaikan perekonomian Tiongkok dan rendahnya suku bunga. Apa dampak perang terhadap rupiah, inflasi, dan PDB Indonesia? Selengkapnya simak perbincangan Bramodya Prabowo dengan Eka Kendra Buana, Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Bipnas dan Dindi Ramdani, Kepala Riset Industri dan Regional Bank Mandiri di Squawkbox, ILLINI NEWS (Rabu, 09/10/). 2024)
Related Posts
berita aktual Kinerja Keuangan Prudential Syariah Tetap Tangguh di Kuartal II-2024
Jakarta, ILLINI NEWS – Prudential Syariah berhasil mempertahankan hasil keuangan yang baik pada kuartal II tahun 2024. Keberhasilan tersebut tidak…
berita aktual Simak Niat & Tata Cara Puasa Hari Asyura 16 Juli 2024
JAKARTA, ILLINI NEWS – Puasa tanggal 10 Muharram yang disebut juga dengan puasa Asyura merupakan salah satu sunnah terpenting di…
berita aktual Dirut Pertamina Ajak Perwira Jadi Pejuang Kedaulatan Energi
Jakarta, ILLINI NEWS – Pimpinan dan pejabat Pertamina Group merayakan Hari Pahlawan 2024 dengan mengadakan upacara penyerahan bendera di kantor…