JAKARTA, ILLINI NEWS – Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menggelar rapat koordinasi regulasi sektor pangan di Gedung Jamuan Graha Mandiri Jakarta pada Kamis (21 November 2024). Rapat tersebut berlangsung selama dua jam untuk memutuskan beberapa aturan.
Pertemuan tersebut dihadiri Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Eksekutif Wahyu Suparyono.
“Kami baru saja menyelesaikan rapat koordinasi pertama mengenai beberapa usulan mengenai Peraturan Presiden (Perpres),” kata Zulhas kepada wartawan melalui siaran pers.
Ia memaparkan usulan-usulan dalam hal tersebut, yaitu Perpres tentang perimbangan bahan baku, Perpres tentang penyaluran pupuk bersubsidi, Perpres tentang perubahan kewenangan Otoritas Pangan dan Badan Karantina Indonesia, serta perubahan bidang pertanian. sektor. Masalah penskalaan.
“Itu tidak mudah. Otonomi daerah sudah ada undang-undang dan ketentuannya, jadi kita selesaikan saja,” kata Zulhas.
Jelaskan bahwa empat kesepakatan dicapai dalam pertemuan tersebut:
Pertama, Badan Pengelola Perimbangan Produk tidak hanya berada di bawah lingkup kerja Departemen Koordinasi Perekonomian, tetapi saat ini juga termasuk dalam Badan Pengawasan Pangan.
Kedua, distribusi pupuk kini sudah selaras dan beberapa kondisi telah dikurangi. Gubernur dan Menteri Perdagangan tidak diperlukan lagi, seperti yang disyaratkan dalam Statuta Kabupaten.
“Untuk menguranginya, cukup dengan SK Menteri Pertanian. Menteri Pertanian akan menugaskan PT Pupuk Indonesia langsung ke distributor, kios, atau Gapoktan. Tergantung mana yang siap,” kata Zulhas. .
Ketiga, menyangkut perubahan kelembagaan di Ferrum Blog. Menurut Zulhas, fungsi Bulog harus dikembalikan untuk mencapai swasembada pangan.
“Tidak bisa komersil lagi. Kalau komersil masyarakat beli jagung, beli gandum, dan hitung Bulog untung atau rugi. Kalau rugi susah dikendalikan,” kata Zulhas. .
Hanya saja, pertemuan lanjutan ke depan masih diperlukan untuk memastikan adanya perubahan kelembagaan di Bulog.
“Kami sepakat, yang pertama-tama penting adalah perubahan yang akan dilakukan institusi. Ini akan kita bahas lagi di Marathon minggu depan,” jelasnya.
Keempat, terkait penyaluran subsidi pupuk, mantan Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi ini menegaskan, penyalurannya berdasarkan kuantitas, bukan uang.
“Satu lagi, pupuk bukan soal uang, tapi kuantitasnya sudah ditentukan 9,55 juta ton. (dce) Tonton videonya di bawah ini. Video: Zulhas: RI Punya Banyak Pakar, Tapi Swasembada Pangan Itu ‘Rumit’ Artikel selanjutnya Zulhas yang kini menjabat Menteri Koordinator Pangan mengatakan berikut tentang target 100 harinya: